Semua berawal dari masa-masa SMA. 3 orang gadis yang satu sekolah dari salah satu SMP Negeri di Palembang bertemu lagi di saat MOS di SMA barunya, berhubung SMA-nya adalah SMA Muhammadiyah yang cukup terkenal di Palembang yang terakreditasi A, maka istilah MOS disebut FORTASI yaitu Forum Ta'aruf Siswa. 3 orang gadis itu ialah Ammy, Liza dan Amel. Sebenarnya yang satu sekolah saat SMP yang masuk ke SMA Muhammadiyah itu bukan hanya mereka bertiga saja tapi juga masih banyak yang lainnya. Namun yang hanya dekat ialah mereka bertiga. Jujur saja Ammy dan Amel ialah korban siswi yang tak lulus masuk negeri, dan Liza ini hanya tidak mau mengambil sekolah negeri yang sudah ia dapatkan. Entah ada apa yang salah dengan sekolah itu hingga Liza tak mau mengambilnya dan justru lebih memilih sekolah swasta berbasis Islam tersebut. Sebelum dilakuakannya FORTASI, ada sedikit pengarahan dari kakak senior IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah), kalau di sekolah negeri ini semacam seperti OSIS. Saat ini Ammy, Liza dan Amel duduk saling berdekatan saat pengarahan tersebut. Tak disangka, disaat pengarahan itulah Ammy jatuh cinta kepada kakak kelasnya di sekolah baru itu. Mungkin itu terdengar sedikit konyol, karena ini bisa disebut "fall in love at first sight". Seketika saat itu Ammy langsung terkagum melihat kemanisan dan ketampanan kakak kelas tersebut dan langsung menegur Liza.
"Za, ya ampun.. coba deh itu liat, aduhhh..." menunjuk kakak kelas itu dari kejauhan
"apaan sih Am?" terkaget dan lagsung melihat ke arah yang Ammy tunjuk
"itu loh, duh kakak yang ganteng itu, yang tinggi itu, manis ya?" tanya Ammy semangat
"aduh aku kirain apaan, ah kamu bikin aku kaget saja" kembali memperhatikan kakak IPM yang sedang memberi pengarahan di Aula.
"ahh Liza ga asik ahh.." memasang wajah murung
"iya Am, iya.. manis kok. seneng?" mencoba menghibur Ammy
"iya seneng lah pastinya, aku penasaran deh namanya siapa dan dia kakak IPM juga kan?"
"iya deh sepertinya dia anak IPM juga.."
Mereka kembali memperhatikan pengarahan kakak IPM lagi. Disaat itu pengumuman untuk dilaksanakannya FORTASI sudah diberitahu. Dan jadwalnya itu sangat pagi. Mungkin bisa disebut, ayam pun belum bangun. Jam 06:00 sudah harus ada di sekolah. Saat itu awal FORTASI disekaliguskan jalan santai. Saya lupa rute perjalanannya dari mana ke mana. Yang jelas masih di Palembang. Saat itu Ammy, Liza dan Amel berkumpul kembali di sekolah mereka. Dan ngomong-ngomong rumah mereka bertiga berdekatan yang sama-sama di daerah Maskarebet. Mereka sering pulang bareng naik angkot. Disaat FORTASI, ternyata Ammy melihat kakak yang ia kagumi itu lagi, dan Ammy mulai bertindak memasang wajah aneh campur senang kepada teman-temannya.
"Lizaaaaaa, kakak itu..."
"Iya am, aku tau. Kenapa?" tanya Liza penasaran pada Ammy
"cieee Ammy, suka ya sama kakak itu?" tambah Amel penasaran
"iyaaaa Mel, aduh kok dia manis sih? Aku suka.." jawab Ammy senyum-senyum
"dihh Ammy salting.." sindir Liza
"he..he..he.." jawab Ammy
Disaat itu Ammy tak melepaskan pandangannya terhadap kakak itu, Ammy masih terkagum-kagum. Di dalam hati Ammy bertanya-tanya siapa sih nama kakak ini? kok kakak ini ganteng banget? kok dia tinggi banget? kok dia manis banget? begitulah kurang lebih rasa penasaran Ammy terhadap kakak itu. Dan waktu sudah meunjukkan pukul 09:00 WIB. Maka dimulailah FORTASI itu disuatu ruangan. Ruangan untuk siswi perempuan dibedakan dengan siswa laki-laki dan terkadang juga digabung. Disini perempuan disebut ipmawati dan laki-laki disebut ipmawan. Dan acara-acara yang mengisi FORTASI saat itulah ialah ceramah, ceramah dan ceramah. Mungkin murid-murid saat itu merasa bosan maka dari itu selingannya ialah games. Saat itu ada kakak yang Ammy kagumi itu masuk ke ruangan FORTASI dan memperkenalkan diri bersama temannya. Dan ternyata nama kakak tersebut ialah Adi. Bukan, bukan Adi Bing Slamet, bukan. Tapi singkat padat dan jelas, namanya hanya Adi. Tetapi panggilannya bukanlah Adi ketika teman-temannya memanggil. Biasalah, namanya juga teman pasti ada saja nama panggilan jeleknya.
"sumpah... kakak ini tinggi banget.." celoteh Ammy
dan hal itu didengar oleh salah satu teman FORTASI Ammy yang baru.
"ciee kamu suka ya?" tegur Shinta
"haha yaa begitulah.." jawab Ammy
ternyata kakak itu baru mau naik ke kelas XI, dan Ammy mau ke kelas X. Hanya berbeda 1 tahun atau 1 tingkat dengan kakak kelas tersebut.Ammy sering menjuluki kakak kelas yang ia sukai tersebut dengan julukan "Kecap Bango". Kenapa? Karena menurut Ammy kakak itu hitam dan manis seperti kecap, ya walaupun julukannya agak sedikit konyol, namun itulah yang membedakannya dengan yang lain. Adi ialah seorang cowok yang sangat tinggi jangkung, hitam dan manis. Itulah hal yang pertama kali membuat Ammy fall in love at first sight. Dia sangat berbeda dengan yang lainnya. Bisa dikatakan bahwa Adi inilah yang paling tinggi diantara teman-teman IPM lainnya.
Semakin hari, Ammy tambah suka pada kakak kelasnya itu. Disaat FORTASI, yang Ammy harapkan ialah kak Adi masuk ke ruangan FORTASI. Adi termasuk kedalam bidang yang mengurusi KE-IPMAWATIAN (Keputrian). FORTASI di sekolah Ammy itu dari jam 06:45 - 16:30 WIB yang hanya disuguhi dengan ceramah dan ceramah. Tak habis-habis tentang ceramah. FORTASI di SMA ini sangat jauh dengan MOS waktu SMP yang panas-panasan latihan LTBB ditengah lapangan. Tapi lain halnya dengan FORTASI ini yaitu hanya duduk-duduk manis saja dalam ruangan. Tapi lama-kelamaan yang ada ialah bosan dan duduk terus-menerus itu pegal. Berdiri itu hanya disaat ISHOMA (Istirahat Sholat Makan) pada jam 11:45 WIB atau pada saat ingin ke WC. Mereka yang FORTASI itu diajarkan tentang hal yang baik-baik tentunya. Yang pasti Muhammadiyah bukanlah organisasi tetapi gerakan Islam dakwah amar ma'ruf nahi mungkar. Muhammadiyah bukan partai politik tetapi tidak buta politik dan tidak ingin mencampuri urusan politik kecuali keadaan memaksa untuk mencampuri urusan politik, asiiiikkkkk. Hampir satu minggu FORTASI dilaksanakan. Ammy sudah cukup kenal dengan teman-teman barunya dari berbagai SMP lain. Dan di akhir FORTASI adik-adik kelas diperkenalkan dengan berbagai ekstra kulikuler di SMA barunya itu. Diantaranya ialah Drum Band, Paduan Suara, BeatBox, PMR, organisasi HW, KIR IPA, KIR IPS, Jurnalistik, Stand Up Comedy, English Club, Band, dan masih banyak lagi. Tetapi yang ekskul sangat keren itu ialah Drum Band. Semua murid terpukau melihatnya. Setelah pengenalan ekskul, tibalah waktunya mereka sebagai calon adik kelas disuruh untuk membuat kesan & pesan ke kakak-kakak IPM, baik yang disukai maupun tidak disukai. Dan saat itulah Ammy menuliskan kesan & pesannya terhadap kak Adi. Dan Ammy tetap menyebutnya kakak "kecap bango" didalam surat tersebut. Entah surat tersebut dibaca atau tidak oleh kak Adi. Yang penting Ammy telah menyampaikannya.
Dan saat setelah selesai membacakan isi surat di depan podium lapangan upacara, tibalah saatnya pembagian kelas. Liza mendapatkan kelas X.6, Ammy mendapatkan kelas X.7 dan Amel X.10. Jumlah lokal untuk kelas X ialah sebanyak 12 kelas. Lumayan banyak. Di SMA Muhammadiyah tersebut terdapat 2 gedung, gedung A ialah gedung yang lama dan gedung B ialah gedung yang baru saja dibangun pada tahun Ammy masuk ke sekolah itu yaitu 2012. Gedung B itu hanyalah diisi oleh kelas X saja. Sedangkan klas XI dan XII tetap berada di gedung A. Sedih rasanya, Ammy harus menetap di gedung yang berbeda dengan si kakak kelas yang ia kagumi itu. Itu berarti Ammy akan sangat jarang untuk bertemu ataupun melihat kakak kelasnya itu. Dulu Adi ialah anak kelas X+1 pada tahun ajaran 2011, dan pada tahun 2012 ia telah naik kelas menjadi anak kelas XI IPA OLIMPIADE 2. Ketika Ammy kelas X, si Kecap Bango sangat jarang untuk ke gedung B, dan sekali ia ke gedung B pasti ketika ada perlunya saja. Kecap Bango belum tahu bahwa ada adik kelas yang bernama Ammy yang sangat-sangat menyukainya. Ammy mecoba untuk menutupinya terlebih dahulu. Dan suatu ketika ada si Kecap Bango alias Adi yang datang ke gedung B. Ammy langsung senang pada saat itu dan memanggil temannya.Hampir semua temannya di kelas mengetahui tentang orang yang disukai Ammy itu karena Ammy sering bercerita kepada teman-temannya. Ya namanya wanita. Dan itu merupakan hal yang wajar.
"Vi, buruan kesini.. liat tuh di bawah ada siapa? hehe" tanya Ammy kepada Evi
"oooohhh... gue ngerti deh maksud lo apaan. Jadi karena ada do'i lu manggil gue gitu? Pantes aja sih lo betah berdiri disini haha" jawab Evi dengan candanya
"hehe iya Vi, kira-kira ngapain ya dia kesini?"
"bukannya seharusnya lo seneng My? kok malah nanya sih. Aneh.."
"yaa bukan gitu sih, heran aja. Pasti ada kepentingan kesini ngapain. Ga mungkin kan jajan sampe ke gedung sebelah gini" tanya Ammy dengan nada penasaran
"bener juga sih ya, ahh elu.. udah ah gue mau masuk kelas, mau ngelanjutin makan gue. Lu pake acara manggil-manggil sih, gue kira ada apaan" jawab Evi dengan ketus namun bercanda
"hehe ya maaf, aku ga tau. Kalo udah seneng mah ya gini aja bawaannya hehe ya udah masuk gih" tambah Ammy
"iya iya, tuh pelototin aja tuh si Kecap Bango-nya elu. Semoga puas hahaha.."
"Ehh dasar lu.." sambil menepuk pundaknya Evi
Tak lama kemudian Kecap Bango itu keluar lagi dari gedung B. Entah didalam hati Ammy masih penasaran apa yang membuat Adi datang ke gedung B.Setelah itu Ammy masuk lagi ke kelas sambil senyum-senyum tak jelas. Hampir semua dari temannya di kelas X.7 itu tau apa yang membuat Ammy senyum-senyum sendiri karena Evi telah menceritakan hal itu ke teman-teman yang ada di kelas. Dan Ammy tak keberatan dengan hal itu. Ammy sangat nyaman berada di kelas X.7 itu bersama teman-teman barunya. Kelas itu sudah sangat seperti rumah kedua bagi Ammy. Anda pasti tahu rasanya bagaimana masa-masa SMA itu. Walaupun Ammy tidak berada di gedung A, tetapi masih ada kemungkinan kecil bagi Ammy untuk dapat bertemu Adi. Yaitu saat Ammy ada keperluan di gedung A, tentunya yang Ammy harapkan ialah untuk dapat bertemu dengan kakak kelasnya itu si "Kecap Bango" alias Adi. Urusan yang sebenarnya di nomor dua-kan oleh Ammy. Jika bertemu berarti itu suatu keberuntungan, dan jika tidak yaa apa boleh buat. Dan keberuntungan sedang berpihak pada Ammy saat itu. Ternyata Adi baru saja keluar dari kantin bersama temannya, dan Ammy sedang berjalan menuju koperasi untuk membayar buku. Dan arah koperasi ke kantin itu sangat dekat, dan otomatis Ammy melihat Adi dan Adi melihat Ammy. Namun tentunya Adi tak kenal dengan Ammy. Ya walaupun begitu, Ammy sangat senang dan tersenyum lebar setelah dari gedung A tersebut yang alasannya tidak lain dan tidak bukan ialah karena baru saja bertemu Adi.
"cieeee Ammy, siapa tuh barusan? ciee" Husna meledek Ammy sambil menyenggol bahu Ammy
"ahh elu, pura-pura ga tau haha" balas Ammy
Mereka melanjutkan perjalanan mereka kembali ke gedung B dengan bercerita.
"Husna, kamu tau kan dia tadi tu?"
"Ya tau lah My, si Kecap Bango kan?" jawab Husna
"Menurut lo dia itu gimana? Manis kan?"
"Engga kok, biasa aja.."
"Aduh kampret lu.." menyeringai ke arah Husna
"Hahahaha abis lu ngomongin dia mulu.. udah ahh.." tambah Husna
Saat bell sekolah berbunyi menandakan jam mereka pulang sudah tiba yaitu pukul 16:45 WIB. Kebetulan Ammy dan Liza kelasnya bersebelahan, jadi mereka sering pulang bareng. Disaat mereka ingin pulang, tak disengaja mereka berpapasan dengan Adi. Dan Liza langsung menoleh ke arah Ammy karena Liza tahu bagaiamana reaksi Ammy setelah itu. Liza sudah paham betul.
"Tuh My, ada si KB.." sindir Liza
"Apa KB? Keluarga Berencana? Haha" tanya Ammy
"Kecap Bango, My.. duhh"
"Hahaha oohh, iya iya itu gue udah tau ada dia. Ganteng ya? hihi"
"Hmmmm...."
"Udah ah, ayo nyebrang Za.Keburu angkotnya penuh"
Diperjalanan pulang, mereka satu angkot semua dengan anak-anak sekolah mereka. Ya biasa deh naik angkot Way Hitam yang isinya kalau sore diisi sama anak-anak Muhammadiyah. Karena kebanyakan anak Muhammadiyah lah yang pulang jam segitu. Liza dan Ammy sempat berceritalah tentang pelajaran mereka di angkot.
"Duhh pelajaran di sekolah kita banyaknya bukan main yahh.."
"Iya Am, gila aja. Itu ibaratnya Pergi sebelum Ayam berkokok dan Pulang setelah Ayam masuk kandang, tragis ga sih?"
"Hahahah iya bener juga kata lu. 16 pelajaran mennn,,, gilaaaa!!!"
"Ga ada yang gila My, kalo gila ya ga sekolah. Gimana sih lu?" canda Liza
"Hehe iya juga sih.." menggaruk-garuk kepala
Sesampainya di rumah mereka masing-masing, tepatnya jam 18:00 WIB (kalau tidak macet) dan bisa jadi 18:10 WIB (kalau macet). Sungguh melelahkan. Sampainya di rumah, Ammy bergegas untuk mandi dan sholat lalu langsung mengerjakan PR. Hampir setiap hari PR itu selalu ada dan selalu banyak, yaa beginilah kehidupan SMA. Ibu Ammy menyuruh Ammy untuk makan malam terlebih dahulu. Setelah makan malam, Ammy langsung melanjutkan kembali PR-nya. Dan jam selesai PR-nya itu juga tidak tanggung-tanggung. Bisa sampai jam 22:00 WIB atau lebih atau kurang. Tergantung dari banyak atau tidaknya PR yang diberikan oleh gurunya pada saat itu. Pagi pun telah tiba, itu artinya Ammy harus bergegas ke sekolah lagi. Dengan semangat, Ammy pergi ke sekolah. Dan salah satu yang menjadi semangatnya ialah dapat bertemu si "Kecap Bango" selain bertemu dengan teman-teman kelasnya di kelas X.7. Memang dulu Adi belum mempunyai akun social media seperti twitter, jadi dulunya belum terlalu mengenal Adi dengan begitu jauh dan akrab. Namun ketika sekitar di semester 2 kelas XI nya, Si Kecap Bango mulai mempunyai akun twitter.
Ingin tahu bagaimana kedekatan Ammy dengan Adi pada saat itu? Ingin tahu bagaimana reaksi Ammy ketika mengetahui bahwa Adi sudah mempunyai akun twitter? *oke itu lebay* yang pasti ingin tahu bagaimana kisah ini berlanjut? Nantikan ceritanya di postingan Mengejar Cinta: Palembang - Jogjakarta #Chapter2
*catatan: HARGAILAH KARYA ORANG LAIN, DAN KATAKAN TIDAK UNTUK MENGCOPY.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar