Tokoh:
-Alice, seorang cewek periang kelas 6 SD. Dia hanya tinggal dengan dad
dan Lester, kakak laki-lakinya. Karena mommanya sudah meninggal dunia.
-Pattrick, pacar Alice yang baik. Kadang bersikap dewasa, kadang juga kekanak-kanakkan.
-Pamela, teman dekat Alice yang centil.
-Elizabeth, teman dekat Alice yang pendiam. Dia memegang prinsip, dia
hanya memperbolehkan pacarnya memegang tangannya saja tidak lebih dari
itu.
-Mark, pacar Pamela, jail dan suka meledek.
-Tom, teman dekat Alice, Pamela, dan Elizabeth. Cowok yang disukai Elizabeth.
-Lester, kakak laki-lakinya Alice. Nyebelin tapi sebenarnya baik.
-Dad, ayah Alice, baik hati, selain sebagai ayah, dad juga berperan sebagai momma.
-Aunt Sally, tante Alice yang selalu membantu Alice.
-Carol, sepupu Alice yang suka membantu Alice.
-Crystal Harkins, pacar Lester yang baik hati.
-Marilyn, mantan pacar Lester.
Semakin kesal melihat tingkah aneh Pamela akhir-akhir ini. Andai Mark
tahu hal ini, bagaimana perasaan dia? Pamela memang anak yang
pergaulannya diluar batas. Tapi kami tidak akan mencontoh Pamela.
Parahnya lagi, Pamela mau saja di ajak laki-laki dipantai tadi untuk
minum bir di Pub. Pamela pernah berkata pada kami "hanya cewek KUPER
yang belum punya pacar saat masuk kelas 7".
Dan tepat hari
ke-6, Lester membawa Patrick ke Ocean, untuk melepas rindu adiknya
kepada Patrick. Lester memang sangat baik kepada adiknya. Lester juga
membawa pacarnya bernama Crystal. Malam itu juga, adalah malam yang
paling romantis bagi Alice dan Patrick. Karena Patrick mengajak Alice
untuk dinner di sebuah cafe & resto yang bernama Country Club. Semua
hal-hal romantis, terjadi disana. Sepulangnya mereka berdua sangat
senang.
Alice senang sekali setelah jadian dengan Patrick.
Lalu esoknya mereka kembali pulang. 5 hari setelah pulang, Alice
ditawari tetangganya untuk bekerja menjadi pengasuh untuk menjaga Jimmy,
seorang anak berumur 3 tahun yang nakalnya minta ampun. Tapi Jimmy
tidak menyukai Alice, ia selalu membuat Alice kesal. Akhirnya usaha
Jimmy untuk membuat Alice keluar dari rumah itu berhasil. Alice pun
meminta ijin kepada tuan rumahnya, untuk berhenti bekerja.
Alice
terus-menerus cemas tentang berbagai hal, mulai dari masalah rambut,
bau mulut, kado ultah yang cocok, sampai takut kelihatan tolol didepan
Patrick saat cowok itu mengajaknya makan malam. Kayaknya waktu berteman,
keadaannya tidak serumit ini deh. Alice jadi pusing. Di satu sisi dia
ingin terus deket sama Patrick, tapi di sisi lain dia mulai bete karena
tidak bisa jadi diri sendiri. Patrick sebagai teman ternyata lebih asyik
daripada Patrick sebagai pacar.