Pages

Senin, 23 Juni 2014

Mengejar Cinta: Palembang - Jogjakarta #Chapter3

       Setelah Ammy keluar dari ekskul english debate itu, sebenarnya Ammy sedikit sedih juga. Karena Ammy juga ingin memiliki kemampuan seperti kakak kelasnya yang debater-debater hebat itu, dan dapat melihat kak Adi setiap ekskul sebagai penyemangatnya. Namun Ammy tak patah semangat. Dia akan terus berlatih dalam mengasah englishnya. Setiap hari Ammy menjalankan hari-harinya biasa saja walau tanpa melihat Adi. Karena Ammy sudah terbiasa tidak melihat Adi, Ammy di gedung B dan Adi di gedung A. Jadi tidak aneh kalau mereka tidak bertemu. Namun jika Ammy berpapasan dengan Adi, senangnya bukan main. Ammy ketika di depan Adi memang terlihat biasa saja bertemu dia, tetapi ketika Adi sudah melewatinya mungkin Ammy akan kegirangan dan senyum-senyum tak jelas. Setelah itu masa-masa kelas X dilewati Ammy dengan bahagia. Dan tibalah saat kenaikan ke kelas XI. Ammy rasanya tak mau ingin pisah dari teman-teman kelas X nya. Karena kelas X adalah dimana masa-masa berkesan itu sangat banyak, dimana masa pendewasaan bersama-sama dengan teman-teman yang baru dikenal saat pertama kali masuk SMA.
       Dan tak disangkanya lagi, Ammy pun mendapatkan kelas XI IPA OLIMPIADE 1. Sebenarnya Ammy tak ingin masuk ke kelas itu, karena pastinya akan menjadi beban untuk Ammy dengan saingan yang begitu banyak. Namun, Ammy menjalaninya hingga sekarang dengan enjoy saja. Dan sangat tak disangkanya lagi, Adi naik ke kelas XII IPA 2, dimana kelasnya satu gedung dan berseberangan dengan kelas Ammy. XI IPA OLIMPIADE 1 sangat berdepanan sekali dengan kelas XII IPA 2. Itu adalah suatu kebetulan yang sangat diharapkan oleh Ammy. Kelas XI ini Ammy jalani dengan santai-santai saja, Ammy mulai menyesuaikan dengan suasana yang baru itu dengan teman-teman yang baru. Di kelas XI IPA OLIMPIADE 1 itu merupakan anak-anak kumpulan X.1, X.6, X.2, yahh sebegitulah yang diingat. Dan yang mirisnya lagi Ammy hanya anak kelas X.7 satu-satunya yang masuk ke kelas itu. Sangat tidak asik. Semuanya terasa asing menurut Ammy. Untungnya ada Liza yang dia kenal di kelas itu, tapi sayangnya Liza sudah duduk sebangku dengan teman sekelasnya kelas X kemarin. Jadi Ammy merasa sangat terasingkan di kelas itu. Tak ada satupun yang ia kenal. Ammy duduk sendirian dibarisan tengah paling belakang. Lalu ada salah satu anak kelas X.1 dulu, yang mengajak Ammy untuk duduk bersamanya. Dia adalah cewek hitam manis, namanya Vini.
    "Ammy, duduk sini aja.." panggil Vini dari kejauhan
    "Iya disini aja dari pada di belakang sendirian kan?" tambah Fina yang juga anak kelas X.1
Ammy terkaget karena dia dipanggil saat sedang melamun.
    "Ehh iyaa.. " jawab Ammy sambil bergegas menuju bangku Vini yang di depan sekali
Mereka saling berdiam diri, namanya juga baru kenal. Ammy memang seperti itu, jika baru mengenal orang, dia tak berani untuk banyak bicara. Dan juga ternyata si Vini ini anaknya pendiam. Suasana tambah diam seperti kuburan. Tapi yang Ammy herannya lagi, kenapa Vini bisa tau sama nama Ammy, padahal mereka belum sempat kenalan bahkan ngobrol sebelumnya.
    "Kok cewek ini bisa tau ya nama gue? Dari mana dia bisa tau? Oh mungkin karena pernah satu ruangan saat ujian akhir semester kali ya, kan seruangan terus. Tapi kan.... kita ga pernah ngobrol. Lagian kalo ngis absen ujian, ya giliran dia dulu baru aku. Kok bisa ya? Oh mungkin gue cukup terkenal untuk dikenal. Hahahaha" Ungkap Ammy dalam hati penasaran dan sekaligus tawa.
       Tetapi Ammy pun sebenarnya malas sekali untuk duduk di depan sekali, menurutnya kalau bisa Vini saja tadinya yang pindah ke bangku Ammy yang di belakang sekali.
    "Yakk elaahh, depan sekali.. hmm ya udah deh, dari pada ga ada temen sama sekali ya toh?" gerutu Ammy dalam hati.
Dari dulu saat  ujian semester, Ammy tak bisa membedakan mana Vini mana Aisyah. Aisyah adalah anak kelas X.1 juga dulunya, dia sangat mirip sekali dengan Vini. Tetapi mereka bukanlah kembar siam. Mereka hanya mirip, dan yang pastinya beda ibu dan ayah. Kebetulan Aisyah ini duduknya di belakang Ammy.
    "Duhh.. kok kayak kambing congek gini sih gue disini? Yang lain pada ngobrol dan sementara gue disini diem banget. Kelas pada ribut, ngobrol antara satu dengan yang lain. Ya udah deh jalani aja.." ungkap Ammy dalam hati.
       Hari semakin hari Ammy lewati dengan sangat enjoy. Ammy mulai mengenal mereka yang dulunya tak kenal, menjadi kenal. Ammy mulai merasakan asiknya kelas itu. Di dalam kelas XI IPA OLIMPIADE 1 ini ada 30 siswa, yaitu 10 siswa laki-laki dan sisanya adalah perempuan. Kini Ammy dan Vini sudah sangat akrab. Begitu juga dengan teman-temannya yang lain di kelas itu. Hari demi hari, mulai kelihatan sifat mereka masing-masing. Dan setelah akrab dan segalanya, dimulai dari 1 sampai 2 orang tahu tentang Ammy kepada Adi, maka menyebarlah soal itu. Tapi Ammy tidak akan menutup-nutupinya.Jadi sekelas itu tau tentang itu. Dan seperti biasanya, Ammy selalu take it easy. Setiap ada Adi muncul di depan kelasnya dan duduk di dekat tiang depan kelasnya, ada temannya yang memanggil Ammy untuk keluar. Tentunya Ammy sangat senang sekali bisa melihat Adi. Hal yang tak biasa itu, sekarang sudah menjadi terbiasa. Yaitu melihat Adi setiap hari.
    "My, ada Kecap Bango.." tunjuk Fina ke arah luar
    "Manaa.. Manaa?" toleh Ammy penasaran
    "Tuhh.. duduk-duduk kayak monyet di tiang depan kelasnya haha" ejek Fina
    "Sialan lu ah, sembarangan aja kayak monyet.. ganteng gitu kok hehe.." balas Ammy
    "My, ambil ember buruaaaannn.." pinta Fina
    "Kenapa kenapa?" jawab Ammy cemas
    "Gue mau muntah...denger ucapan lo." balas Fina dengan tawa
    "Kampret lu bener-bener!" balas Ammy
Ammy selalu memerhatikan Adi dari kejauhan, dari dalam kelasnya. Setiap kali Adi keluar kelas, ada rasa bahagia tersendiri untuk Ammy. Ammy selalu terkagum melihat Adi walaupun Adi sedang tak melakukan apa-apa. Entah ada apa yang salah dengan diri Ammy sampai sebegitunya terhadap Adi yang jelas-jelas tak menghiraukannya. Tapi tetap saja Ammy menyukai Adi tanpa ada sedikit pun, sekecil apapun hal yang Adi lakukan yang mengesankan Ammy. Adi memiliki kesan dan keunikan sendiri menurut Ammy.
       Setiap pagi, ketika Ammy datang ke kelas, pasti selalu ada si Kecap Bango yang duduk di tiang depan kelasnya, dan mengobrol bersama temannya atau apalah. Ammy selalu memperhatikan itu. Itulah yang membuat Ammy semangat untuk datang ke sekolah. She got to see her crush everyday when she comes to school. Dan Ammy selalu ingat apa yang biasa Adi lakukan di depan kelas. Sebelum bell masuk berbunyi, pasti Adi selalu duduk-duduk sambil menyenderkan pundaknya ke tiang yang ada di depan kelasnya. Lalu saat jam istirahat pun setelah selesai dari kantin, dia selalu ada di depan kelasnya. Lalu saat setelah sholat dzuhur pun begitu, sampai ketika pulang sekolah dia selalu lewat dari arah ruang guru pun Ammy ingat. Sebegitu berartinya hal-hal kecil yang dilakukan oleh si Kecap Bango Ammy perhatikan. We can see that how much he means to her but he keeps ignoring her.
       Dan masa-masa penerimaan siswa baru di SMA Muhammadiyah itu telah diselenggarakan, namun yang paling menyakitkannya lagi ialah ketika Ammy mengetahui bahwa si Kecap Bango itu jadian dengan salah satu adik kelas X yang baru saja diterima di SMA Muhammadiyah tersebut. Bisa dibayangkan betapa sakitnya dan kecewanya perasaan Ammy pada saat itu dan hancur seketika.
    "Vini... aku mau ceritaaaaaa....." ungkap Ammy dalam tangis kepada temannya Vini
    "Ada apa My? Cerita ajaa..." balas Vini menawarkan
    "Itu.... Adi, pacaran sama anak kelas X itu.. aku sampe ga habis pikir kok bisa ya dia langsung dapetin dia? Kok bisaaa Vin??? Sedangkan aku yang nungguin dia dari pertama kali fortasi bahkan sampe sekarang hampir 2 tahun, tetapi aku masih saja tetap diabaikannya. Iya Vin tau aku, aku sadar fisik aja sekarang ini. Iya tau, dia emang lebih cantik. Gue tauuuu Vin....." jawab Ammy dengan tangisan yang menjadi-jadi
    "Ya udah My, kamu sabar aja.. Memang si Adi itu, dia ga sadar apa gimana sih? Jelas-jelas dia itu tau kalo ada cewek yang dari dulu mengagumi dia sampe segininya, tapi tetep aja kayak gini sikapnya ke kamu" balas Vini sambil menghibur Ammy
    "Entahlah Vin, aku tuh sukanya bener-bener suka banget sama dia. Waktu kelas X aku ga sebegininya amat, mungkin karena kami jarang ketemu. Dan sekarang rasa itu semakin menjadi-jadi ketika gue sering ketemu dia di depan kelas setiap hari. Rasanya itu sakiiiittt Vin, sakiiitt banget." ungkap Ammy sambil terisak tangis
    "Udah My, udah... sini peluuukkk..." tawar Vini
       Vini dan Aisyah adalah teman curhatnya Ammy dari kelas XI ini. Semua apa-apa yang Ammy rasa senang atau sedih, diceritakan semua kepada Aisyah dan Vini. Baik itu hal sepeleh ataupun tidak. Ammy dan Vini ini sama-sama saling mengagumi kakak kelas, Vini mengagumi salah satu kakak kelas yang ada di kelas XII IPA 1, dan Ammy masih mengagumi kakak kelas yang ada di kelas XII IPA 2 itu tidak lain dan tidak bukan hanyalah Adi dan selalu Adi. Dan sakit hati Ammy semakin menjadi-jadi ketika Ammy melihat di twitter Adi yang sedang mengobrol dengan pacarnya yang kelas X itu.
    "Vin........ masa' gue tadi siang ngeliat tweet Adi ke cewek itu bilang 'tadi yang nutup mata pas nonton siapa? ngomong aja takut' aduhhhh Vin, berarti mereka nonton.... Viniiiiiiiiii...." cerita Ammy kepada Vini
    "Udah My, ga usah dipikirin, ntar kamu sendiri yang sakit hati, sedangkan mereka seneng-seneng aja tuh,," ujar Vini menasihati
    "Iya Vin, bener juga apa kata lo, tapi Vin... andaikan adek kelas itu gue ya.. aduh berutung banget" jawab Ammy sambil menghapus air matanya
    "Vin, gue kok di kelas XI ini sering banget ya mimpi tentang Adi? Gue bingung kok dia sampe bisa-bisanya masuk ke mimpi gue ini. Padahal selama ini gue kalo suka sama seseorang ga sampe sebegininya sampe masuk ke mimpi gini" tanya Ammy pada Vini dengan bingung
    "Mungkin karena kamu keseringan mikirin Kecap Bango kali My.." jawab Vini
    "Mungkin juga kali yahh..." ujar Ammy
       Kedekatan Vini dan Ammy memang sangat dekat, mereka sering curhat satu sama lain. Namun Vini ini, menyukai kakak kelas tapi dia pun sangat tidak ingin kalau kakak yang disukainya itu tahu mengenai hal itu. Vini takut dia ilfeel dan menjauh. Lebih baik seperti ini, tidak dekat, biasa saja. Tapi sakit yang dirasakan Vini itu pasti luar biasa kalau melihat kakak kelas yang disukainya itu dekat dengan cewek lain. Salut deh sama Vini bisa nahan perasaan tanpa diketahui oleh kakak kelas yang ditaksirnya itu. Dia sama halnya dengan Ammy, Vini menyukai kakak kelas itu sejak dari kelas X juga ketika mengikuti lomba cerdas cermat. Tapi dibandingkan dengan Vini, masih sedikit lama Ammy dalam menyukai kakak kelas yang ia kagumi itu. Yaitu sejak pertama kali melihat kakak kelas itu di FORTASI. Jadi rasa sakit ketika Ammy mengetahui Adi ada hubungannya dengan adik kelas yang baru saja masuk ke SMA Muhammadiyah itu, tentu bsangat sakit sekali. Karena Ammy telah menunggu Adi lebih lama dibanding anak bocah yang baru masuk ke kelas X itu.
    "Memang yaa beruntung banget sih kamu dek bisa dapetin dia, liat nih.. kakak yang udah 2 tahun nungguin dia kali aja hatinya terbuka tapi tetep aja dianya kayak gini. Aku percaya sama kamu dek, tolong jagain kak Adi baik-baik ya, jangan kamu kecewain atau sakiti dia, buat dia bahagia sama kamu, walau bahagianya bukan sama aku." ungkap Ammy dalam hati dan tangisan di dalam gelap dan sunyinya malam saat itu.
        Ammy menuliskan apa yang ia rasakan pada malam itu di kamar tidurnya dalam sebuah buku diary kecil miliknya, dia ungkapkan segala rasa sakit yang ia rasa pada saat itu juga. Ammy rasanya ingin berteriak namun tak mampu. Hati Ammy sangat-sangat terpukul pada saat itu .Seakan-akan penantian yang selama ini dia lakukan sangatlah sia-sia. Hati Adi tetap membatu, tak pernah menganggap Ammy ada. Sembari menulis diary-nya, air mata Ammy berjatuhan seolah-olah tiada hentinya.
*Now Playing: Utopia - Antara Ada dan Tiada*
Sakit rasanya setiap kali Ammy bertemu dengan Adi. Ammy selalu terbayang betapa teganya dia berpura-pura tidak tahu bahwa ada seorang adik kelas satu tingkat dengannya yang sangat-sangat menyukainya sampai detik ini. Dia selalu mengabaikan, namun si adik kelas ini talias Ammy etap menyukainya. Ammy memang bodoh, tapi apakah cinta membodohkan kita atau justru mendewasakan kita?

Penasaran bagaimana akhirnya kisah cinta Adi dengan adik kelas X itu bersama Ammy yang terus setia menunggu?
Tunggukan kelanjutannya pada #Chapter4
Terima kasih atas keluangan waktunya untuk membaca.

*CATATAN: KATAKAN TIDAK UNTUK MENGCOPY!

Minggu, 22 Juni 2014

Mengejar Cinta: Palembang - Jogjakarta #Chapter2

       Ammy mengetahui bahwa Adi telah memiliki akun twitter pada saat itu, dan Ammy mengetahui hal itu dari temannya. Tiba-tiba Ammy mendapat SMS dari temannya pada sore hari.
    "My, Adi udah ada twitter loh.." begitu isi SMS dari Shinta
    "Masa sih?" balas Ammy
    "Iya My, aku udah follow dia. Nama twitternya itu @xxx" jawab Shinta
    "Oh oke Shin, makasih ya infonya" ungkap Ammy
Pada saat itu juga Ammy langsung memeriksa akun twitter yang dikatakan temannya itu, benar atau tidak. Dan itu memang ternyata benar. Isi tweet-nya memang baru sedikit, 8 tweets dan 3 followers pada saat pertama kali Ammy melihat. Ammy memutuskan untuk follow twitter-nya Adi. Dengan basa-basi Ammy pun langsung nge-tweet ke kak Adi dengan isi "kak, mind to follow me back?". Tak lama setelah Ammy nge-tweet seperti itu, malamnya pun Adi membalas tweet itu dengan isi "sudah dek". Singkat padat dan jelas. Ya begitulah.
       Ammy pun setelah menerima tweet balasan itu, dia merasa senang walaupun hanya singkat. Karena itu adalah pertama kali mereka berbicara melalui social media.
    "Aaaaaahhhh...... tweet aku dibalesnya hehe" ungkap Ammy dalam hati.
Ammy pun membalas tweet dari Adi dengan ucapan terima kasih. Ya biasalah anak akun social media memang selalu begitu. Esok harinya di sekolah Ammy cerita kepada temannya bahwa Adi telah mempunyai akun twitter. Ketika tiba di sekolah, tepat sekali pukul 07:00 WIB. Ammy nyaris terlambat. Saat itu bell sudah dibunyikan selang beberapa langkah Ammy menuju gerbang sekolahnya yang di gedung B. Ammy langsung bergegas lari agar tidak terlambat. Untungnya dia cepat masuk ke dalam gerbang dengan terengah-engah.
    "Fiuuuhhhh... capek juga" keluh Ammy dengan sendirinya lalu menaiki tangga untuk menuju ke kelasnya di lantai 2.
       Sesampainya di dalam kelas, ternyata teman-temannya sedang bertadararus Al-Qur'an yang tiap pagi biasanya dilakukan sebelum memulai pelajaran, anak-anak SMA Muhammadiyah di sekolah Ammy itu kegiatannya ialah bertadarus tiap pagi yang dipantau oleh guru piket. Beruntungnya di dalam kelas Ammy guru piket maupun guru yang mengajar pada saat itu belum masuk ke kelas. Ammy pun berlari terbirit-terbirit, kali ini memang agak sedikit lebay. Saat itu langsung datanglah si guru piket yang bernama pak Emiruddin Eziz dan memergoki Ammy dari belakang dengan menegur Ammy. Ammy tersentak kaget.
    "Hey kamu! Kenapa baru datang jam segini?" Tegur Pak Emir dengan suara khasnya yang agak sedikit suara nge-rock
    "Ehh.. ini Pak, anu.. ehh.. anu loh.. itu..ehmm.. tadi macet Pak" jawab Ammy gagap
    "Sudah jam berapa ini?" tegur Pak Emir lagi
    "Iya Pak tau, saya telat. Ini baru mau masuk kelas. Maka dari itu saya bergegas masuk agar tidak terlambat bertadarus. Karena sesungguhnya kalau telat berarti harus bertadarus sendirian Pak, dan segala sesuatu yang dilakukan sendirian itu tidak enak pak" jawab Ammy langsung meninggalkan Pak Emir dengan wajah tak berdosa.
       Sampainya di kelas,
    "Huahhhh... gilaa tuh pagi-pagi gue udah kena sembur!" celoteh Ammy ditempat duduknya dan lanjut untuk bertadarus.
Selesai bertadarus, guru yang mengajar pun masuk kelas dan anak-anak kelas X.7 mengikuti pelajaran dengan baik. Setelah mendengarkan semua penjelasan yang disampaikan guru, Ammy pun mencuri-curi waktu untuk bercerita kepada temannya soal Adi.
    "Eh Ci, Adi udah ada twitter loh.." ungkap Ammy dengan senyum lebar
    "Masa sih? Kamu seneng ga?" tanya Eci
    "Ya jelas lah. Kamu gimana sih Ci.." jawab Ammy
    "Yaa deh, aku ikut seneng kalo kamu seneng My" tambah Eci
       Beberapa hari kemudian Ammy pun mencoba untuk mengobrol dengan si Kecap Bango itu di twitter. Memang tidak begitu dekat, namun hal itu mampu membuat Ammy cukup senang. Hari demi hari dijalani Ammy dengan sangat bahagia bersama teman-teman sekolahnya. Sempat ada teman kelasnya bertanya kepada Ammy dengan sangat penasaran.
    "My, kamu beneran suka sama Adi?" tanya Tamara
    "Menurut lo aja deh.." jawab Ammy
    "Ya menurut gue sih iya.." ungkap Tamara
    "Terus, ngapain lo nanya?" tanya Ammy
    "Ya udah sih ya, selaw aja My, jangan marah gitu.. gue jadi ngeri.." balas Tamara
    "Yaelaaahh... gue ngga marah. Nada gue bicara emang gitu. Take it easy Tam" jawab Ammy dengan canda
    "Ahh elu nakutin gue aja.." balas Tamara
    "Hahahahaha.." ejek Ammy
    "Lu mah suka gitu ahh. Nakut-nakuti orang aja" jawab Tamara dengan kesal
        Ammy merupakan tipe gadis yang agak nekat dan frontal diantara teman-temannya yang lain. Itulah yang membedakan Ammy dengan teman-temannya. Ammy ini bisa disebut emaknya dari pada teman-temannya. Dia memiliki postur badan paling gede diantara yang lain. Tapi ga gede-gede juga. Yahh, ga se-gede Pretty Asmara juga kali. Saat kelas X semester 2, Ammy ditunjuk teman-temannya untuk menggantikan posisi ketua kelas pada saat itu. Bisa disebut, menjadi ketua kelas periode 2. Karena ketua kelas periode 1, sangat tidak bisa diharapkan kelakuannya. Untungnya, dengan perkataan demi perkataan beserta tindakan Ammy yang cukup tegas, mampu membuat sistem perketua-kelasan peridoe 2 di kelas menjadi tentram dan sesuai yang diharapkan, asiiikkkkk. Ammy orangnya terbuka, dia tak suka menutup-nutupi apa yang mengganjal di pikiran maupun perasaannya. Kalau Ammy tidak suka, maka Ammy katakan tidak suka. Kalau Ammy merasa terganggu, maka Ammy katakan dia terganggu. Semua baik maupun buruk dari kelakuan temannya itu, langsung diungkapkan Ammy didepan orangnya langsung. Sistem pertemanan yang baik adalah terbuka, Ammy tidak peduli dengan kata-kata 'ah aku ngga enak sama dia, dia kan temen gue juga', itu tidak ada didalam kamus Ammy. Suka atau tidak, terima atau tidak, itulah pendapat Ammy.
       Di sekolah Ammy setiap 3 atau 6 bulan sekali majalah sekolah SMA Muhammadiyah setempat, terbit. Di halaman terakhir majalah, ada pesan & kesan setiap siswa. Entah itu pesan & kesan kepada kakak kelas, adik kelas, pihak sekolah, pihak kantin, dan lain-lain di perkenankan semua ditujukan kepada siapa saja. Dan yang berhak menulis ialah para siswa yang ingin mengungkapkan pesan dan kesannya dengan membayar uang Rp.1000/orang. Yah lumayan juga yah, pihak jurnalistik. Ammy pun ingin mengungkapkan pesan dan kesannya kepada kakak kelasnya yang tidak lain tidak bukan ialah si KB alias Kecap Bango. Namun pertama kali yang dituliskan oleh Ammy saat itu mungkin memang lebay, namanya juga kelas X. Dimana masa pendewasaan dari SMP ke SMA. Dan majalah itu pun dibaca oleh si Kecap Bango beserta teman-temannya alias geng cowok yang dimiliki oleh Adi atau sebut saja geng-nya disingkat menjadi SBM. Anak-anak SBM ini mengetahui kalau Adi ini memiliki penggemar rahasia anak kelas X, mungkin mereka sudah tau siapa orangnya begitu juga dengan Adi. Tapi Ammy santai-santai saja menyikapi hal itu. Ammy selalu santai dan tak pernah ambil pusing tentang hal itu. Teman-teman Ammy meyakini bahwa pasti memang Ammy yang menulisnya walaupun nama telah disamarkan. Karena memang yang sukanya 'menggebu-gebu' sama si Adi itu ya hanya Ammy. Oke memang agak lebay. Namun masih saja si Adi ini orangnya juga cuek pake banget. Tetapi hal itu mampu menarik perhatian dari si Adi. Ya, setidaknya Adi tau. Ammy bukanlah cewek yang menyukai orang, lalu diam saja. Tidak, Ammy tidak ingin seperti itu. Karena, menurut Ammy sendiri kalau gebetan kita tidak tahu bahwa kita menyukainya dan kita terus-terusan keep silent or keep quite, apabila mereka tidak kenal kita maka sedikitpun kita tak akan ditolehnya. Mengenalnya pun enggan.
       Waktu istirahat pertama pun sudah tiba, anak-anak kelas X.7 biasanya selalu membawa bekal dari rumah, mereka makan pagi sekalian siang bersama. Tidak bisa dikatakan sarapan dan tidak bisa dikatakan makan siang, karena itu sekitar pukul 10 pagi. Kalau makan bekalnya waktu jam istirahat kedua, yakni pukul 11:45 WIB, itu masuknya jam 12:30, yang disebut dengan ISHOMA (Istirahat Sholat Makan), yang jelas waktu segitu pendeknya sangat tidak cukup dipergunakan untuk ISHOMA. Kalau kita mendahulukan makan siang, maka kita akan ketinggalan sholat berjamaah karena kelamaan ngantri di tempat wudhu, tapi kalau kita mendahulukan sholat, maka selesai sholat paling hanya tersisa waktu 10 menit untuk makan. Cukup apa 10 menit? Makan tanggung-tanggung itu tidak boleh. Maka dari itu mereka sering makan bekal disaat jam istirahat pertama. Dan kebiasaan guru piket setelah bel istirahat masuk berbunyi, karena kebanyakan anak yang pura-pura 'budek' sama bel, mereka tetap saja masih nongkrong di kantin. Maka dari itu, biasanya Pak Deimen teriak-teriak di toa' mesjid alias microphone sekolah untuk menyuruh anak-anak segera masuk ke kelas masing-masing.
    "Duhh... ngoceh aja deh.." celoteh Dwis keberisikan mendengar suara guru piket tak henti-hentinya
    "Hahaha sabar wis.." jawab Tamara
    "Udah ah, lagian Pak Deimen nya udah selesai ngomong juga di mic" tambah Ammy dengan bijak
       Sudah waktunya untuk pulang. Semua anak-anak bergegas untuk pulang dengan semangat. Wajar ya, hampir seharian mereka di kelas setiap hari, pagi-sore di sekolah, malem-subuh di rumah. Dan setiap hari begitu. Sudah sewajarnya menganggap mereka sebagai keluarga kedua. Anak-anak kelas X.7 memang asik. Dan guru-guru di sekolah itu juga asik, asik banget, memulangkan siswa dengan segitu lamanya. Dan seperti biasanya Liza sudah menunggu Ammy di depan untuk pulang bersama.
    "Za, tunggu yah. Gue masang sepatu dulu.." tegur Ammy kepada Liza yang sedang melamun kelamaan menunggu
    "Eh, iya My" jawab Liza
    "Ayok pulang.." tegur Ammy lagi
Sesampainya di angkot, Ammy cerita lagi kepada Liza.
    "Za, Adi tinggi banget ya.. gila, cakep lagi" ungkap Ammy
    "Iya, dia emang tinggi tapi biasa aja ahh menurut gue" jawab Liza
    "Iya sih, selera orang kan beda-beda" jawab Ammy
       Esoknya di sekolah, Ammy dan teman-temannya sekolah seperti biasa. Tetapi bahagianya lagi buat Ammy adalah ketika Adi dan teman-temannya datang ke gedung B. Kebetulan Adi adalah anak english debater dan team debate-nya juga ga kalah hebat dengan anak-anak kuliahan, walaupun mereka masih SMA. Sebut saja nama-nama anggota team debate-nya adalah Lova, Kiki, Nabil dan Adi. Dan yang sering pergi untuk perlombaan english debate ialah Kiki, Lova dan Adi. Kak Kiki ini sebagai first speaker yang hebat, great first speaker deh, englishnya juga ifluent banget. Begitu juga dengan yang lainnya. Tujuan Adi dan teman-temannya datang ke gedung B ialah untuk mempromosikan ekskul yang baru saja dibentuk yakni English Debate, disaat itu Ammy pun sedang berada diluar kelas, dan tak sengaja melihat kak Adi. Tentu saja reaksi Ammy sangat senang.
    "Eviiiiiii.... liat itu ada Adiiiii.... aaaaahhhhh" teriak girang Ammy walaupun tidak terdengar oleh orang sekitar
    "Mana?" tanya Evi penasaran
    "Ituuuuuuuu.... itu lohh..." nunjuk ke arah Adi dengan diam-diam sambil lompat-lompat karena girang
    "Ohh, aduh jeli banget sih mata lo ngeliat dia mulu." canda Evi
    "Hehehe..." senyum Ammy
Tetapi sayangnya hanya kak Kiki lah yang bicara untuk mempromosikan ekskul itu, Adi hanya ikut saja. Tidak asik. Dengan semangat, Ammy pun yang sangat tertarik dengan segala yang berbau english, dia pun mengikuti ekskul itu. Tepatnya hari jum'at setelah pulang sekolah. Tapi sayangnya saat Ammy datang ternyata yang kelas X cewek yang ikut itu hanya Ammy sendirian.
    "Gila nih, mana yang lain? Masa cewe nya gue sendiri sih yang kelas X, ini mah kakak kelas semua" gerutu Ammy dalam hati
Kak Kiki pun menjelaskan semuanya, dan cukup untuk dimengerti.
    "Kebetulan salah satu anak cowo dari kelas X itu ada, namanya Hanif. Namun dia tidak bisa datang hari ini. Jadi ya beginilah, langsung kita mulai saja" perintah kak Kiki
    "hah? langsung mulai? gue ga tau apa-apa kak" jawab Ammy dengan ragu
    "Ya liatin kita aja dulu.. setelah itu baru kita berperan semua" jawab kak Kiki santai
    "haduh..kampret.. baru masuk langsung mulai aja nih, gue bisa apa." gerutu Ammy terus-menerus dalam hati
       Yang membuat Ammy senang adalah di ekskul itu ada penyemangatnya, yaitu kak Adi. Tapi pada hari pertama Ammy masuk, Adi tidak hadir.
    "Aduh.. memang kampret tuh ya, gue dateng.. dia ga ada. Ughh" ungkap Ammy kesal ketika semua orang lagi tidak berada di dalam ruangan
Hari keduanya ketika Ammy masuk lagi untuk ekskul itu, Ammy mengajak temannya yaitu Dwis untuk mengikuti ekskul itu. Karena Ammy telah mencoba semua temannya membujuk supaya ikut masuk ke eksul itu, namun mereka semua menolak dengan alasan yang sama yaitu 'tidak bisa bahasa inggris'. Denga begitu Ammy tidak bisa memaksa teman-temannya. Dan ada satu temannya yang terbujuk oleh rayuan Ammy, yaitu Dwis. Dia mau menemani Ammy. Maka sepulang sekolah itu langsung Ammy dan Dwis ke ruangan ekskul english debate itu. Dan tepatnya lagi, ada Adiiiiiiiii. Dwis langsung menegur Ammy.
    "Nah My, tuh ada si Kecap Bango.. seneng ga lo? Udah gue temenin juga.." tanya Ammy
    "Baaaanngggeeettttt... hehehe makasih Wis" jawab Ammy
Namun Ammy tetap seperti malu melihat ataupun untuk menatap ke arah Adi. Entah kenapa. Tetapi masih saja Ammy curi-curi pandang untuk melihat Adi walau sekali dua kali. Dan di kedatangan Ammy yang kedua itu, sudah mulai ada coach untuk ekskul itu yaitu Miss Nana, even Miss Nana knows that Ammy has crush on Adi. Padahal tidak ada yang memberi tahu tentang hal itu pada miss Nana. Sungguh super sekali miss Nana bisa tahu hal itu. Disaat semua sedang sholat dzuhur, Miss Nana, Dwis dan Ammy pun bercerita-cerita di dalam ruangan itu.
    "Tenang aja Ammy, Miss ga akan kasih tau soal kamu ke Adi" canda Miss Nana
    "Hah? Apaan sih Miss?" jawab Ammy pura-pura tidak tahu
    "Duh.. udah deh My, sok polos banget sih lu.." tambah Dwis sambil ketawa
    "Kampret lu.. gue emang polos" jawab Ammy
Tak lama dari mereka bercerita panjang kali lebar, Adi dan kawan-kawan pun datang. Team debate langsung dibagi oleh Miss Nana. Miss Nana tau banget, Ammy dan Adi tidak disatukan dalam team yang sama. Karena Ammy pasti tidak akan berani untuk berbicara ataupun menanyakan pendapat kepada Adi. Dwis satu team dengan Adi dan Nabil. Sedangkan Ammy satu team dengan Lova dan Kiki.
      Dwis dan Ammy yang sebagai pemula itu masih terbata-bata ngomongnya. Wajar. Tetapi hari-hari berikutnya Ammy memutuskan untuk tidak melanjutkan ekskul itu karena Ammy merasa tidak ada satupun anak kelas X yang ikut ekskul itu kecuali Hanif. Hanif sudah tidak diragukan lagi. Dia juga sama hebatnya dengan kakak kelas itu. Jadi Ammy merasa minder untuk melanjutkan ekskul itu. Maka diputuskan Ammy untuk berhenti dari ekskul itu.

Ingin tahu bagaimana kelanjutan kisahnya setelah Ammy berhenti dari ekskul English Debate yang diinginkannya dari dulu umtuk dapat dekat dengan pujaan hatinya? *eleeee*
Tunggukan kisahnya di #Chapter3

*CATATAN: KATAKAN TIDAK UNTUK MENGCOPY !

Jumat, 20 Juni 2014

Mengejar Cinta: Palembang - Jogjakarta #Chapter1

      Semua berawal dari masa-masa SMA. 3 orang gadis yang satu sekolah dari salah satu SMP Negeri di Palembang bertemu lagi di saat MOS di SMA barunya, berhubung SMA-nya adalah SMA Muhammadiyah yang cukup terkenal di Palembang yang terakreditasi A, maka istilah MOS disebut FORTASI yaitu Forum Ta'aruf Siswa. 3 orang gadis itu ialah Ammy, Liza dan Amel. Sebenarnya yang satu sekolah saat SMP yang masuk ke SMA Muhammadiyah itu bukan hanya mereka bertiga saja tapi juga masih banyak yang lainnya. Namun yang hanya dekat ialah mereka bertiga. Jujur saja Ammy dan Amel ialah korban siswi yang tak lulus masuk negeri, dan Liza ini hanya tidak mau mengambil sekolah negeri yang sudah ia dapatkan. Entah ada apa yang salah dengan sekolah itu hingga Liza tak mau mengambilnya dan justru lebih memilih sekolah swasta berbasis Islam tersebut. Sebelum dilakuakannya FORTASI, ada sedikit pengarahan dari kakak senior IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah), kalau di sekolah negeri ini semacam seperti OSIS. Saat ini Ammy, Liza dan Amel duduk saling berdekatan saat pengarahan tersebut. Tak disangka, disaat pengarahan itulah Ammy jatuh cinta kepada kakak kelasnya di sekolah baru itu. Mungkin itu terdengar sedikit konyol, karena ini bisa disebut "fall in love at first sight". Seketika saat itu Ammy langsung terkagum melihat kemanisan dan ketampanan kakak kelas tersebut dan langsung menegur Liza.
   "Za, ya ampun.. coba deh itu liat, aduhhh..." menunjuk kakak kelas itu dari kejauhan
   "apaan sih Am?" terkaget dan lagsung melihat ke arah yang Ammy tunjuk
   "itu loh, duh kakak yang ganteng itu, yang tinggi itu, manis ya?" tanya Ammy semangat
   "aduh aku kirain apaan, ah kamu bikin aku kaget saja" kembali memperhatikan kakak IPM yang sedang memberi pengarahan di Aula.
   "ahh Liza ga asik ahh.." memasang wajah murung
   "iya Am, iya.. manis kok. seneng?" mencoba menghibur Ammy
   "iya seneng lah pastinya, aku penasaran deh namanya siapa dan dia kakak IPM juga kan?"
   "iya deh sepertinya dia anak IPM juga.."
       Mereka kembali memperhatikan pengarahan kakak IPM lagi. Disaat itu pengumuman untuk dilaksanakannya FORTASI sudah diberitahu. Dan jadwalnya itu sangat pagi. Mungkin bisa disebut, ayam pun belum bangun. Jam 06:00 sudah harus ada di sekolah. Saat itu awal FORTASI disekaliguskan jalan santai. Saya lupa rute perjalanannya dari mana ke mana. Yang jelas masih di Palembang. Saat itu Ammy, Liza dan Amel berkumpul kembali di sekolah mereka. Dan ngomong-ngomong rumah mereka bertiga berdekatan yang sama-sama di daerah Maskarebet. Mereka sering pulang bareng naik angkot. Disaat FORTASI, ternyata Ammy melihat kakak yang ia kagumi itu lagi, dan Ammy mulai bertindak memasang wajah aneh campur senang kepada teman-temannya.
    "Lizaaaaaa, kakak itu..."
    "Iya am, aku tau. Kenapa?" tanya Liza penasaran pada Ammy
    "cieee Ammy, suka ya sama kakak itu?" tambah Amel penasaran
    "iyaaaa Mel, aduh kok dia manis sih? Aku suka.." jawab Ammy senyum-senyum
    "dihh Ammy salting.." sindir Liza
    "he..he..he.." jawab Ammy
Disaat itu Ammy tak melepaskan pandangannya terhadap kakak itu, Ammy masih terkagum-kagum. Di dalam hati Ammy bertanya-tanya siapa sih nama kakak ini? kok kakak ini ganteng banget? kok dia tinggi banget? kok dia manis banget? begitulah kurang lebih rasa penasaran Ammy terhadap kakak itu. Dan waktu sudah meunjukkan pukul 09:00 WIB. Maka dimulailah FORTASI itu disuatu ruangan. Ruangan untuk siswi perempuan dibedakan dengan siswa laki-laki dan terkadang juga digabung. Disini perempuan disebut ipmawati dan laki-laki disebut ipmawan. Dan acara-acara yang mengisi FORTASI saat itulah ialah ceramah, ceramah dan ceramah. Mungkin murid-murid saat itu merasa bosan maka dari itu selingannya ialah games. Saat itu ada kakak yang Ammy kagumi itu masuk ke ruangan FORTASI dan memperkenalkan diri bersama temannya. Dan ternyata nama kakak tersebut ialah Adi. Bukan, bukan Adi Bing Slamet, bukan. Tapi singkat padat dan jelas, namanya hanya Adi. Tetapi panggilannya bukanlah Adi ketika teman-temannya memanggil. Biasalah, namanya juga teman pasti ada saja nama panggilan jeleknya.
    "sumpah... kakak ini tinggi banget.." celoteh Ammy
dan hal itu didengar oleh salah satu teman FORTASI Ammy yang baru.
   "ciee kamu suka ya?" tegur Shinta
   "haha yaa begitulah.." jawab Ammy
ternyata kakak itu baru mau naik ke kelas XI, dan Ammy mau ke kelas X. Hanya berbeda 1 tahun atau 1 tingkat dengan kakak kelas tersebut.Ammy sering menjuluki kakak kelas yang ia sukai tersebut dengan julukan "Kecap Bango". Kenapa? Karena menurut Ammy kakak itu hitam dan manis seperti kecap, ya walaupun julukannya agak sedikit konyol, namun itulah yang membedakannya dengan yang lain. Adi ialah seorang cowok yang sangat tinggi jangkung, hitam dan manis. Itulah hal yang pertama kali membuat Ammy fall in love at first sight. Dia sangat berbeda dengan yang lainnya. Bisa dikatakan bahwa Adi inilah yang paling tinggi diantara teman-teman IPM lainnya.
        Semakin hari, Ammy tambah suka pada kakak kelasnya itu. Disaat FORTASI, yang Ammy harapkan ialah kak Adi masuk ke ruangan FORTASI. Adi termasuk kedalam bidang yang mengurusi KE-IPMAWATIAN (Keputrian). FORTASI di sekolah Ammy itu dari jam 06:45 - 16:30 WIB yang hanya disuguhi dengan ceramah dan ceramah. Tak habis-habis tentang ceramah. FORTASI di SMA ini sangat jauh dengan MOS waktu SMP yang panas-panasan latihan LTBB ditengah lapangan. Tapi lain halnya dengan FORTASI ini yaitu hanya duduk-duduk manis saja dalam ruangan. Tapi lama-kelamaan yang ada ialah bosan dan duduk terus-menerus itu pegal. Berdiri itu hanya disaat ISHOMA (Istirahat Sholat Makan) pada jam 11:45 WIB atau pada saat ingin ke WC. Mereka yang FORTASI itu diajarkan tentang hal yang baik-baik tentunya. Yang pasti Muhammadiyah bukanlah organisasi tetapi gerakan Islam dakwah amar ma'ruf nahi mungkar. Muhammadiyah bukan partai politik tetapi tidak buta politik dan tidak ingin mencampuri urusan politik kecuali keadaan memaksa untuk mencampuri urusan politik, asiiiikkkkk. Hampir satu minggu FORTASI dilaksanakan. Ammy sudah cukup kenal dengan teman-teman barunya dari berbagai SMP lain. Dan di akhir FORTASI adik-adik kelas diperkenalkan dengan berbagai ekstra kulikuler di SMA barunya itu. Diantaranya ialah Drum Band, Paduan Suara, BeatBox, PMR, organisasi HW, KIR IPA, KIR IPS, Jurnalistik, Stand Up Comedy, English Club, Band, dan masih banyak lagi. Tetapi yang ekskul sangat keren itu ialah Drum Band. Semua murid terpukau melihatnya. Setelah pengenalan ekskul, tibalah waktunya mereka sebagai calon adik kelas disuruh untuk membuat kesan & pesan ke kakak-kakak IPM, baik yang disukai maupun tidak disukai. Dan saat itulah Ammy menuliskan kesan & pesannya terhadap kak Adi. Dan Ammy tetap menyebutnya kakak "kecap bango" didalam surat tersebut. Entah surat tersebut dibaca atau tidak oleh kak Adi. Yang penting Ammy telah menyampaikannya.
       Dan saat setelah selesai membacakan isi surat di depan podium lapangan upacara, tibalah saatnya pembagian kelas. Liza mendapatkan kelas X.6, Ammy mendapatkan kelas X.7 dan Amel X.10. Jumlah lokal untuk kelas X ialah sebanyak 12 kelas. Lumayan banyak. Di SMA Muhammadiyah tersebut terdapat 2 gedung, gedung A ialah gedung yang lama dan gedung B ialah gedung yang baru saja dibangun pada tahun Ammy masuk ke sekolah itu yaitu 2012. Gedung B itu hanyalah diisi oleh kelas X saja. Sedangkan klas XI dan XII tetap berada di gedung A. Sedih rasanya, Ammy harus menetap di gedung yang berbeda dengan si kakak kelas yang ia kagumi itu. Itu berarti Ammy akan sangat jarang untuk bertemu ataupun melihat kakak kelasnya itu. Dulu Adi ialah anak kelas X+1 pada tahun ajaran 2011, dan pada tahun 2012 ia telah naik kelas menjadi anak kelas XI IPA OLIMPIADE 2. Ketika Ammy kelas X, si Kecap Bango sangat jarang untuk ke gedung B, dan sekali ia ke gedung B pasti ketika ada perlunya saja. Kecap Bango belum tahu bahwa ada adik kelas yang bernama Ammy yang sangat-sangat menyukainya. Ammy mecoba untuk menutupinya terlebih dahulu. Dan suatu ketika ada si Kecap Bango alias Adi yang datang ke gedung B. Ammy langsung senang pada saat itu dan memanggil temannya.Hampir semua temannya di kelas mengetahui tentang orang yang disukai Ammy itu karena Ammy sering bercerita kepada teman-temannya. Ya namanya wanita. Dan itu merupakan hal yang wajar.
    "Vi, buruan kesini.. liat tuh di bawah ada siapa? hehe" tanya Ammy kepada Evi
    "oooohhh... gue ngerti deh maksud lo apaan. Jadi karena ada do'i lu manggil gue gitu? Pantes aja sih lo betah berdiri disini haha" jawab Evi dengan candanya
    "hehe iya Vi, kira-kira ngapain ya dia kesini?"
    "bukannya seharusnya lo seneng My? kok malah nanya sih. Aneh.."
    "yaa bukan gitu sih, heran aja. Pasti ada kepentingan kesini ngapain. Ga mungkin kan jajan sampe ke gedung sebelah gini" tanya Ammy dengan nada penasaran
    "bener juga sih ya, ahh elu.. udah ah gue mau masuk kelas, mau ngelanjutin makan gue. Lu pake acara manggil-manggil sih, gue kira ada apaan" jawab Evi dengan ketus namun bercanda
    "hehe ya maaf, aku ga tau. Kalo udah seneng mah ya gini aja bawaannya hehe ya udah masuk gih" tambah Ammy
    "iya iya, tuh pelototin aja tuh si Kecap Bango-nya elu. Semoga puas hahaha.."
    "Ehh dasar lu.." sambil menepuk pundaknya Evi
       Tak lama kemudian Kecap Bango itu keluar lagi dari gedung B. Entah didalam hati Ammy masih penasaran apa yang membuat Adi datang ke gedung B.Setelah itu Ammy masuk lagi ke kelas sambil senyum-senyum tak jelas. Hampir semua dari temannya di kelas X.7 itu tau apa yang membuat Ammy senyum-senyum sendiri karena Evi telah menceritakan hal itu ke teman-teman yang ada di kelas. Dan Ammy tak keberatan dengan hal itu. Ammy sangat nyaman berada di kelas X.7 itu bersama teman-teman barunya. Kelas itu sudah sangat seperti rumah kedua bagi Ammy. Anda pasti tahu rasanya bagaimana masa-masa SMA itu. Walaupun Ammy tidak berada di gedung A, tetapi masih ada kemungkinan kecil bagi Ammy untuk dapat bertemu Adi. Yaitu saat Ammy ada keperluan di gedung A, tentunya yang Ammy harapkan ialah untuk dapat bertemu dengan kakak kelasnya itu si "Kecap Bango" alias Adi. Urusan yang sebenarnya di nomor dua-kan oleh Ammy. Jika bertemu berarti itu suatu keberuntungan, dan jika tidak yaa apa boleh buat. Dan keberuntungan sedang berpihak pada Ammy saat itu. Ternyata Adi baru saja keluar dari kantin bersama temannya, dan Ammy sedang berjalan menuju koperasi untuk membayar buku. Dan arah koperasi ke kantin itu sangat dekat, dan otomatis Ammy melihat Adi dan Adi melihat Ammy. Namun tentunya Adi tak kenal dengan Ammy. Ya walaupun begitu, Ammy sangat senang dan tersenyum lebar setelah dari gedung A tersebut yang alasannya tidak lain dan tidak bukan ialah karena baru saja bertemu Adi.
    "cieeee Ammy, siapa tuh barusan? ciee" Husna meledek Ammy sambil menyenggol bahu Ammy
    "ahh elu, pura-pura ga tau haha" balas Ammy
Mereka melanjutkan perjalanan mereka kembali ke gedung B dengan bercerita.
    "Husna, kamu tau kan dia tadi tu?"
    "Ya tau lah My, si Kecap Bango kan?" jawab Husna
    "Menurut lo dia itu gimana? Manis kan?"
    "Engga kok, biasa aja.."
    "Aduh kampret lu.." menyeringai ke arah Husna
    "Hahahaha abis lu ngomongin dia mulu.. udah ahh.." tambah Husna
       Saat bell sekolah berbunyi menandakan jam mereka pulang sudah tiba yaitu pukul 16:45 WIB. Kebetulan Ammy dan Liza kelasnya bersebelahan, jadi mereka sering pulang bareng. Disaat mereka ingin pulang, tak disengaja mereka berpapasan dengan Adi. Dan Liza langsung menoleh ke arah Ammy karena Liza tahu bagaiamana reaksi Ammy setelah itu. Liza sudah paham betul.
    "Tuh My, ada si KB.." sindir Liza
    "Apa KB? Keluarga Berencana? Haha" tanya Ammy
    "Kecap Bango, My.. duhh"
    "Hahaha oohh, iya iya itu gue udah tau ada dia. Ganteng ya? hihi"
   "Hmmmm...."
   "Udah ah, ayo nyebrang Za.Keburu angkotnya penuh"
       Diperjalanan pulang, mereka satu angkot semua dengan anak-anak sekolah mereka. Ya biasa deh naik angkot Way Hitam yang isinya kalau sore diisi sama anak-anak Muhammadiyah. Karena kebanyakan anak Muhammadiyah lah yang pulang jam segitu. Liza dan Ammy sempat berceritalah tentang pelajaran mereka di angkot.
    "Duhh pelajaran di sekolah kita banyaknya bukan main yahh.."
    "Iya Am, gila aja. Itu ibaratnya Pergi sebelum Ayam berkokok dan Pulang setelah Ayam masuk kandang, tragis ga sih?"
    "Hahahah iya bener juga kata lu. 16 pelajaran mennn,,, gilaaaa!!!"
    "Ga ada yang gila My, kalo gila ya ga sekolah. Gimana sih lu?" canda Liza
    "Hehe iya juga sih.." menggaruk-garuk kepala
       Sesampainya di rumah mereka masing-masing, tepatnya jam 18:00 WIB (kalau tidak macet) dan bisa jadi 18:10 WIB (kalau macet). Sungguh melelahkan. Sampainya di rumah, Ammy bergegas untuk mandi dan sholat lalu langsung mengerjakan PR. Hampir setiap hari PR itu selalu ada dan selalu banyak, yaa beginilah kehidupan SMA. Ibu Ammy menyuruh Ammy untuk makan malam terlebih dahulu. Setelah makan malam, Ammy langsung melanjutkan kembali PR-nya. Dan jam selesai PR-nya itu juga tidak tanggung-tanggung. Bisa sampai jam 22:00 WIB atau lebih atau kurang. Tergantung dari banyak atau tidaknya PR yang diberikan oleh gurunya pada saat itu. Pagi pun telah tiba, itu artinya Ammy harus bergegas ke sekolah lagi. Dengan semangat, Ammy pergi ke sekolah. Dan salah satu yang menjadi semangatnya ialah dapat bertemu si "Kecap Bango" selain bertemu dengan teman-teman kelasnya di kelas X.7. Memang dulu Adi belum mempunyai akun social media seperti twitter, jadi dulunya belum terlalu mengenal Adi dengan begitu jauh dan akrab. Namun ketika sekitar di semester 2 kelas XI nya, Si Kecap Bango mulai mempunyai akun twitter.

Ingin tahu bagaimana kedekatan Ammy dengan Adi pada saat itu? Ingin tahu bagaimana reaksi Ammy ketika mengetahui bahwa Adi sudah mempunyai akun twitter? *oke itu lebay* yang pasti ingin tahu bagaimana kisah ini berlanjut? Nantikan ceritanya di postingan Mengejar Cinta: Palembang -  Jogjakarta #Chapter2

*catatan: HARGAILAH KARYA ORANG LAIN, DAN KATAKAN TIDAK UNTUK MENGCOPY.

      

Rabu, 28 Mei 2014

My Senior, My Crush, My Kecap Bango, NURHADI


Pada tanggal 14 Mei 2014 ialah hari yang bersejarah buat gue. Kenapa? Okay here we go. Akan aku ceritakan kronologi awalnya. Ceilaaa… haha

Sebenernya aku naksir sama kakak kelas gue yang beda 1 tahun sama gue. Gue anak Muhammadiyah coy, disini istilah MOS adalah FORTASI yaitu Forum Ta’aruf Siswa yang sama halnya dengan MOS yaitu tahap perkenalan. Di FORTASI ini gue jarang yang namanya keluar ruangan. Kita sering dikasih ceramah tiap hari -____- yahh biasalah, namanya Muhammadiya. Dari pagi – sore kita disuguhin ceramah mulu sampe pegel nih pantat gue buat duduk segitu lamanya. Tapi ada enaknya juga, kita ga panas-panasan. Kita juga dikasih waktu buat istirahat keleus.. hehe yang namanya ISHOMA (Istirahat Sholat Makan). 

Pertama kali gue sebelum mulainya FORTASI kan masih dalam tahap perkenalan awal sama para kakak-kakak IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah), kalau disekolah negeri sih semacam kayak OSIS gitu. Dimana waktu itu kita semua masih dikumpulin di Aula buat dikasih pengarahan. Dan paling mengejutkannya lagi ialah gue ga sengaja ngeliat kakak kelas (cowo) yang tinggi banget, item manis. Gue langsung kepincut deh sama tuh kakak kelas. Gatau kenapa gue langsung suka. Mungkin lo bisa bilang ini semacam “Love at First Sight” kali yaa haha. Dalem ati gue bilang “mampus tuh,, ganteng banget kakak itu..” Setelah beberapa kali gue melaksanakan FORTASI di SMA Muhammadiyah 1 Palembang, gue sering banget ngeliat kakak itu. Dan gue rasanya, suka banget ngeliat dia. Terserah deh lu mau bilang gue apa. Dia itu kalo di IPM di bidang Keipmawatian. Dan akhirnya gue tau nama tuh kakak kelas, namanya pendek singkat padat dan jelas. NURHADI. Nama panggilannya Momok, yang merupakan panggilan iseng dari temen-temennya. Yahh agak geli sih denger panggilan namanya haha bagus-bagus NURHADI, koq jd MOMOK hhe.

Dan herannya lagi gue semakin hari semakin liat dia semakin suka. Omaigattt :D Dari situlah aku menamakannya Kakak “KECAP BANGO” karena dia item manis :D hehe temen-temen FORTASI gue tau kalo gue naksir ama tuh kakak kecap bango hha. Temen-temen gue pada heran, dan bilang “ciee amrina.. koq bisa sih lu suka ama dia? Apa sih bagusnya?” mereka emang ga bisa ngeliat bagusnya, tapi gue tau. Dia manis, dan dibalik itu dia pasti baik walau juteg. Oke semenjak dari pertama kali FORTASI pada tahun 2012 saat itu, gue udah mulai suka sama kak NURHADI. Waktu itu gue masih kelas X (Sepuluh) dan menetap di gedung baru. Karena SMA gue ada 2 gedung, dan gedung baru itu bisa disebut Gedung B. Dan yang di gedung B itu hanya buat anak-anak kelas X. Yang jelas sih pisah sama anak-anak kelas XI (sebelas). Disitu gue sedih, sementara NURHADI ada di gedung A karena dia kan anak kelas XI. Gue ga bisa liat dia donggg :( Dan hari demi hari gue lewati sebagai anak kelas X. Gue dulu kelas X7, dan gue bahagia bersama keluarga baru gue di kelas X7 itu. Hampir 1 tahun gue jadi anak kelas X, dan saat itu Nurhadi suka datang ke gedung B karena ada keperluan, dan gue yang ngeliatnya langsung seneng dan lompat ga jelas :D maklum deh, kan jarang ketemu. Pas ketemu langsung gitu deh, terpesona.. wkwk. Waktu itu dia mempromosikan ekskul English Debate. Karena dia itu seorang debater jago dan bersama team-nya, yaitu Kak Ulima Martilova dan Kak Rizqi Isnurhadi. Mereka semua hebat-hebat terutama kak Rizqi. Tapi kak Nurhadi ga kalah hebat koq :) hihi. Nah berhububung gue sangat tertarik ama yang namanya berbau English, jadi gue ngikut deh. Pada saat itu yang dari kelas X nya Cuma gue dan Hanif yang ikut ekskul itu. Si Hanif mah udah jago debate nya, lah gue? Jadi minder sih. Tapi yang gue senengnya ada kak Nurhadi disana. Itu yang buat gue semangat. Tapi semakin hari koq semakin sepi, si Hanif jarang datang pas ada gue. Jadi males kalo gue sendirian kelas X. Yahh mulai dari saat itu gue ga aktif lagi ikut ekskul itu. Yaudahla, mau di apain lagi. 

Terus gue naik kelas jadi anak kelas XI. Dan gue tersaring masuk ke kelas XI IPA OLIMPIADE 1, mungkin agak terbebani pada awalnya, tapi sekarang udah engga. Dan snengnya lagi, kelas XI IPA OL 1 itu berseberangan tepat dengan kelas XII IPA 2, yang dimana itu adalah kelas kak Nurhadi. Tiap hari gue seneng banget ngeliat kak Nurhadi hampir setiap hari. Yang dulunya gue jarang ngeliat dia, sekarang jd sering. Apo uji kau? Haha tiap pagi gue datang ke kelas itu pasti ngeliat Nurhadi lagi duduk di teras kelasnya, hampir tiap pagi begitu :D gue hapal haha. Dia duduk sambil nyender di atas tiang depan kelasnya. Terkadang kalo dia lagi ga liat, gue suka memerhatikannya dari kejauhan. Ya gue ini bisa lo bilang sebagai penggemar rahasianya, eaaaaa :D gue juga sering ngeliatin dia dari dalem kelas gue. Aduhh seneng banget kalo dia udah keluar kelas. Ntah kenapa gue bener-benr suka sama kak Nurhadi. Dia itu maniiiisssss men, maniiiissss, jago b.inggris, tinggi pula. Aduhh idaman banget. Nah kak Nurhadi itu mungkin tau mungkin engga juga kalo gue suka ama dia. Tapi temen-temen kak Nurhadi kayak Kak Ulima, ka Rizqi udah tau kalo gue itu naksir ama Nurhadi. Dan ada anggota BJM (geng nya nurhadi dkk) yang tau juga kalo gue suka ama kak Nurhadi. Dan sakitnya lagi, gue yang dari dulu belum dapet kak Nurhadi, udah di tikung duluan ama anak kelas X yang tahun 2013 kemaren. Duhh anjirr gue nyesek banget, dalem ati sih “Duhh dek, kamu beruntung yaa bisa dapetin kak Nurhadi, sedangkan kakak yang nunggu 2 tahun buat dia masih belum dapetin Nurhadi, kamu beruntung ya, wajar sih dek kanu kan cantik dan ideal, lah sedangkan kakak ini gemuk dan ga cantik, wajar sih Nurhadi nya suka sama kamu, kakak sadar diri aja koq dek. Tolong jagain kak Nurhadi nya ya,” dalem ati gue pengen banget suara itu di denger ama cewe nya, supaya pesan dari gue itu bisa dijaga, tapi apa boleh buat :) sakit emang. Dan Nurhadi pun udah punya pacar, saat Nurhadi kelas XII  dan pacarnya kelas X. Dan gue yang saat itu udah jadi kelas XI. Duhh Nurhadi, koq elu bisa ngebuat gue kayak jadi orang bodoh yang nungguin elu yang jelas2 elu udah pasti ga suka sama gue. Ya gue sih sadar fisik aja sekarang ini :’) gue emang ga ada cantk sama sekalinya. Tapi kak, aku bener-bener suka sama kamu tulus dan sampai detik ini gue pun masih mengharapkan elu. 

Mungkin kalo kisah ini gue ceritan mungkin bakal kayak novel, tapi yaa.. gue persingkat aja yah. Gue emang jealous sih sama adek kelas itu yang bisa sama Nurhadi, tapi ya apa hak gue buat cemburuin Nurhadi. Apa hak gueeee? Ga ada :’) mirisss hehe. Tapi gue sabar koq, gue tetep bakal simpen perasaan suka ini sampe kapanpun. Dan entah kenapa gue denger2 ga lama setelah itu Nurhadi putus dengan pacarnya, gatau kenapa dan ga pengen tau kenapa. Tapi ada rasa senang yang tersirat mendengar kabar itu. Dan aku mulai ada sepercik harapan lagi walau tak terlihat jelas. Aku pernah sih ngobrol sama Nurhadi tapi bukan secara langsung, melainkan lewat DM twitter, terkadang BBM. Setiap kali gue nyapa dia lewat media social, dan dapet balesan dia, gue senengnya bukan main. Emang sih balesannya slalu singkat, dan keliatan seperti mengabaikan terkadang. Dia ga suka aku keseringan nanya. Maaf ya kak :(  Tapi, ya gimana.. gue pengen banget ngobrol sama Nurhadi, tapi kayaknya dia ga terlalu suka. Jadi bisa gue simpulkan disini bahwa dia ga suka gue, dan ga bakal ngebales perasaan gue. Sampe kapanpun. Sedih emang, tapi y ague ga bisa maksain perasaan orang. Aku tau aku tau kalo aku sama sekali ga ada cantiknya sedikit pun, apa sih bagusnya dari gue? Sama sekali ga ada. Tapi gue bener2 suka sama Nurhadi :( dan Cuma pengen Nurhadi. Sampe detik ini walaupun cinta gue ga terbalaskan, perasaan gue tetep sama ke dia. Lo bisa bilang gue bodoh.

Dan pada saat UN, ialah terakhir kali dia ke sekolah dan saat dia selesai UN, kan ga belajar lagi tuh, tapi dia masih suka ke sekolah Cuma buat beberapa kali doang. Dan aku yang ngeliatnya tentu senengnya bukan maen. Tapi setelah dari itu dia ga pernah ke sekolah lagi sampai hari perpisahan tiba dan itu lamaaaaaa banget :( sumpah gue kangen ngeliat dia, gue kangeeeenn!! Gue pengen liat dia walau cuma 1 menit, udah itu aja cukup. Gue kangen ngeliat dia setiap jam istirahat, jam sebelum masuk kelas, jam pulanggggg :( Tapi hari terakhir dan momen terakhir gue negliat dia adalah pada tanggal 14 Mei 2014 saat perpisahan kelas XII. Gue yang saat itu dikasih kesempatan untuk mengisi acara perpisahan bersama dengan teman-teman ekskul lainnya. Dan pada hari itu gue meni dia, mencari-cari dia, ngeliat kanan kiri depan belakang, kali-kali bisa ketemu dia. Dan ternyata dia ada di depan. Seneng banget bisa ngeliat dia lagi, tapi saying… dia masih belum bisa ngebales perasaan gue yang tulus ini L:( tapi ga apalah, gue bakalan tetep suka dan memiliki perasaan yang sama sampe kapanpun. Entah kenapa temen gue sering banget nanya “apa sih am bagusnya dari dia?” dan aku Cuma bisa jawab, “entah, tanyakan pada hatiku. Yang pasti dia manis bagiku.” Temen gue banyak yang membantah pendapat gue itu. Mereka bilang Nurhadi ga ada manisnya. Tapi gue jawab mereka “kalian hanya belum tau saja”. Dan suatu saat temen gue itu ketemu langsung di depan Nurhadi berpapasan sama gue, dan gue setelah Nurhadi lewat itu selalu melting, gue lompat2 sendiri kegirangan kayak orang gila, tapi temen gue bilang ke gue dan mengakui argument gue “iya am, kalo dari deket dia emang manis.” Tuh kan, apa gue bilang. Gue tau.

Tibalah momen foto-foto kelas 12 di akhir acara, gue ga berenti2 mandangin kak Nurhadi, dia tetep sama kayak Nurhadi yang gue liat saat awal FORTASI, keren dan manis. Ditambah lagi dia pake jas. Kerennya bukan maen. Tapi saat sebelum perpisahan gue sempet nitipin kado ke Kak Ulima buat kak Nurhadi sebagai tanda perpisahan dan gue pengen kak Nurhadi punya sesuatu dari gue, setidaknya dia inget kalo dukunya ada adek kelas yang sangat-sangat suka sama dia, tetapi malah diabaikannya karena I’m not his type. Tapi, gue rela :) gue hanya ga rela kalo itu bakalan jadi hari terakhir gue ngeliat dia. Dan disaat gue mandangin dia, eh gatau kenapa mata gue kepergok mulu ama dia, dan jadi kayak saling tatap-_____- gue jadi malu. Sebenernya sih gue dalem ati berharep banget bisa foto sama dia, mau ngajakin dia ga berani. Pengen negur dia apalagi :( padahal pengen banget Ya Allah. Dan ga disangka-sangkanya tiba2 temen gue nyamperin gue saat momen foto-foto kelas 12 dan bilang ke gue gini dalam bahasa Palembang “Am, nak foto samo Nurhadi dak? Cepetlah kalo galak. Kato Kak Nurhadinyo, mano Amrina nyo. Suruhlah kesini” dan saat itu gue terima ajakan itu! Ga tau kenapa gue langsung seneng banget tapi dalem ati doing sih, masa iya gue lompat2 depan orang rame. Dan gue sama temen gue yang tadi pun nyamperin Nurhadi. Gue gugup sumpah. Ya Allah apa ini mimpi? Nurhadi mau foto bareng gue? Dan saat itu gue lagi menuju kea rah Nurhadi, dan dia dari kejauhan melambaikan tangan kyak ngajak gitu, sambil bilang “sini dek..” aduhh menn, gue melting :D padahal cuma gitu doang :D Dan saat itu pula gue mendekat, dan gue lupa, gue ga bawa apa-apa buat foto. Dan Nurhadi ngeluarin handphone nya buet berfoto. Aduhh! Cuma sekali sih, terus di HP dia. Dan setelah foto itu, dia bilang ke gue sambil handshake “salaman” yang kayak anak2 cowo ituloh sambil bilang “makasih yo dek kadonyo” aduhhhh mennnnn, gue meleleh. Dia megang tangan gue buat pertama kalinya. Dan gue bales “iyo kak, samo2 :)  mokasih jugo yo kak” sudah, sampe situlah percakapan gue. Dan gue pun segera pergi dari tempat itu dan sampe ke kursi gue duduk tadi, gue langsung meluk temen gue dan lompat kegirangan dan senyum-senyum ga jelas. Aduhh sumpah, itu best moment banget. Dan gue ga bakal lupa moment itu. Dan gue punya fotonya. Pertama dia yang gajakin, kedua aku mencoba memberanikan diri untuk ngajakin dia berfoto pake kamera temen gue. Dan gue ada 2 fotonya :) aduh Ya Allah, kalo ini mimpi, tolong jangan bangunkan aku lagi. Kalo ini bukan mimpi, tolong kembalikan aku pada saat-saat itu lagi. 

 
 

Dan sekarang dia udah tamat, ga ada lagi penyemangat gue untuk datang ke sekolah gue. Yang dulunya tiap pagi sering ngeliat dia depan kelas, dan sekarang udah ngga ada lagi. Tapi didalam bingkisan kado yang aku beri itu, aku mengungkapkan semuanya ke Nurhadi. Terserah perasaanku nantinya mau dibales apa engga, yang jelas aku suka sama dia, dan bakalan suka sampe kapanpun dan aku bakal nunggu dia sampe tamat kuliah nanti. Kalo setelah tamat kuliah nanti hati dia masih membatu, dan belum bisa buat bales perasaan gue, mungki n udah saatnya aku berhenti berharap dan menunggu dia. Sekarang aku masih kelas XI SMA, dan dia udah masuk kuliah semester awal. Aku masih akan menunggu nya membuka hatinya untuk gue, tapi biarkan waktu yang menjawab semua itu. Amiiinnnn. Yang jelas, aku tulus menyukainya Ya Allah dan aku benar-benar suka sama dia. Udah itu aja.I HAVE CRUSH ON YOU SINCE THE FIRST DAY WE MET.  Hehe maaf ya kepanjangan. Makasih udah mau baca.









Sabtu, 12 April 2014

There's Nothing Too Late (Mini English Drama written by Amrina)


THERE’S NOTHING TOO LATE

The Participants are :
1   1.      M. Aldan Ihsan Darmawan (Aldan)
2   2.      Febri Putri Lintang Sari (Lintang)
3   3.      Fikri Kurniawan (Fikri)
4   4.      Hanif Maulana Bachtiar (Hanif)
5   5.      M. Nur Furqon (Furqon)
6   6.      Surya Wijaya (The Seller)
7   7.      Cindy Fennia Amanda (Cindy)
8   8.      Refrinda Beli Channia (Refrinda)
9   9.      Swastri Anggita (Swastri)
1   10.  Nadia Putri R (Nadia)
1   11.  Amrina Rosada (Amrina)
1   12.  Fildzah Sharfina (Fina)
1   13.  Ulfa Hasanah (Ulfa)
1   14.  Zanna Sruni (Miss Zanna)
1   15.  Indah Mawarni (Narrator)

SCENE 1
   In the SMAMSA University, there are 6 friends who are inseparable. They are Lintang,
Swastri, Aldan, Furqon, Nadia and Hanif. They were talking to each other and asked about what they have planned after the graduation party.

Nadia              : “Hey guys, what are you gonna do after you graduated from this university? Do you have planned about it?”
Aldan              : “Ofcourse we do. But I guess, after this graduation Furqon will continue to the marriage. Am I right Qon?” (looks at Furqon and giggles)
Furqon            : “What the heck? That’s not right. Oh mann, ofcourse I will find for a job first. And what about you Hanif?” (asked Hanif while touches his shoulder)
Hanif               : “But Furqon, if that’s right, please don’t forget to invite us at your marriage” (stares at Furqon while giggles)
Furqon            : “Ohh,, come on man! It’s not funny at all.”
Hanif               : “Haha no no, I was just joking. Don’t take it seriously. I have planned about what I’m gonna do after this graduation of our college. I will find for a job. But actually I’d love to be an accountant or a professional debater.”
Nadia              : “Oh that sounds good. How about Lintang and Swastri? Have you planned about it?”
Lintang           : “Yeah we do. Actually I wanna be a doctor or a designer.”
Swastri            : “Oh yeah, you’re so good at drawing. You’re good if you wanna be a designer. And I wanna be a singer or a doctor too. By the way, what about you Nadia?”
Nadia              : “Actually, my first goal is to be a success person in my life. After I success, I want my parents to go for hajj.”
Swastri            : “Such a good girl you are.”

SCENE 2
          Shortly later, the bell is ringing. It’s time to break. Everyone gets out of the class. Looks Fikri, Refrinda and Cindy are going to the canteen. Fikri ordered the foods to the seller in the canteen for them while Refrinda and Cindy sits near from the seller.

Fikri                : “Sir, can I have 3 plates of Siomay?”
The Seller        : “Wait a minute (While making the foods) By the way, are you going to do the graduation party that soon?”
Fikri                : “Yes sir. It’s sad to be separated by my friends who I had known from a long time. And you’re the only seller in this canteen that so close to me. I’ll missed you for sure ”
The Seller        : “Ah, don’t think about it my boy. You have to think about your next goal after this graduation. Remember that. Here you go (hands over the 3 plates of siomay)”
Fikri                : “You’re right sir. And thank you” (takes 3 plates of siomay)

          Fikri walks to the chair where those girls are sitting.

Refrinda          : “Hey, where have you been? We are starving already. Don’t you know that?”
Cindy              : “Yeah, what were you doing? Why you took time so long?”
Fikri                : “Sorry girls, I was talking to the seller. Sorry for making you wait.”
Refrinda          : “Ohh, that’s alright.”

          Eventhough still feels upset, they still eat those foods.

SCENE 3
          The next morning in the classroom, Aldan and his friends are sitting in the class. Then Lintang and her friends comes after that. While Aldan talks with his friends, unknowingly Lintang stares at Aldan from the distance. But Lintang’s friends knows about that.

Ulfa                 : “Hey, who are you looking at?”
Lintang           : “Ehh.. No.. No one.” (feels nervous)
Amrina            : “Are you sure? I doubt that.”
Lintang           : “I’m sure. Trust me.”
Fina                 : “I’m sure. Sure you’re lying. I know you well.”
Amrina            : “Oh come on, tell us. Seems like you’ve been staring at Aldan. Am I right?”
Ulfa                 : “Haha got cha!”

          Finally, Lintang tells her friends about what she feels to Aldan.

Lintang           : “Yeah, you’re right guys. I’ve been staring at him. I have a feeling for him since the fisrt time I saw him.”
All                   : “WHAAATTTTT??” (get shocked)
Ulfa                 : “Wow, is that kind of a great news for us? Does he know that?”
Lintang           : “No, he doesn’t know yet.” (feels sad, slow voice)
Fina                 : “Guys. We gotta do something for her. We’re so close to the graduation right? It’s not late yet to make he knows it.”

SCENE 4
          The bell is ringing. It’s time to go home. Lintang and her friends walks together and leaves one by one. Meanwhile, suddenly, unknowingly, Aldan asks Lintang to drive her home.

Aldan              : “Hey are you alone?”
Lintang           : “No, I;m with friend. Don’t you see? Haha ofcourse I’m alone.”
Aldan              : “Haha sory,, anyway do you mind if I drive you home?”
Lintang           : (Oh My God!!! Am I dreaming? Please wake me up then) “Yeah sure.”

          Happily Aldan’s request is accepted by Lintang.

SCENE 5
          Finally, now it’s time for the graduation party of SMAMSA University. Hanif comes with his friends, they are talking about their plans. Shortly after that, Lintang and the girls are coming. They approached Aldan and the boys.

Aldan              : “Hey girls, nice to see you here.”
Refrinda          : “Anyway Miss Zanna haven’t come yet?’
Furqon            : “No, she haven’t come.”

          While they’re talking about Miss Zanna, Miss Zanna has come up to the podium.

Cindy              : “Hey be quiet. Miss Zanna is here.”
Miss Zanna     : “Okay, ladies and gentleman. Today I will announce a big announcement for you all. Today all of you have passed it. So I can tell that you’re all graduated.”
All                   : “         WOOHOOOO…..” (everyone is happy and screams out)

          Now it’s time for Miss Zanna to gives their graduation report card. Everyone steps forward one by one.
(Miss Zanna gives the graduation report card plus the hat to all of the students one by one and the students says thanks)
After that, everyone of them throws the hat together and screams happily.

Hanif                 : “This is what I was waiting for. Now I’m feeling free as a bird. I’ll missed you guys for sure.”

SCENE 6
          After that, Fina remember about her idea to help Lintang. Then Fina whispers on Ulfa’s ear.

Fina                 : (Whispers on Ulfa’s ear telling about her idea) “How about that?”
Ulfa                 : “That’s a brilliant idea.”
Fina                 : “Let’s do it.”

SCENE 7
          After Fina tells everything to Aldan, and actually Aldan has a feelings for Lintang as well. So that day, Aldan asks Lintang to come to some place where he had planned it. Amrina, Indah and Ulfa accompany Lintang to meet Aldan. Aldan has been waiting there. That day, that time. Aldan asks Lintang to be his girlfriend.

Aldan                  : “My beautiful lady, since I met you. I have a feelings for you already. Now please, just let me make you mine. Will you be my girlfriend?” (stands on his knees and gives a rose to Lintang)
Lintang                 : “Aww, your request accepted. To be honest, I’m your secret admirer but you don’t recognize it”
Aldan                   : “Thank you my beautiful lady” (gets up and takes her hand)
Swastri                 : “You’re so lucky”

          Amrina, Ulfa and Swastri takes Lintang hand in front of the peoples and sings for Lintang and Aldan.
(Sing a song, Read All About It by Emeli Sande)

The moral value that we can take from the story is:
There’s nothing too late. Where there is a will, there is a way. Always fight for something that you really want it. Be patient. And never give up. Because something great always happen in the right moment and the right place for the right person.