BIOGRAFI SINGKAT SANG LEGENDA
Dunia mengenalnya sebagai Bruce Lee.
Namun pria kelahiran San Francisco, Amerika Serikat, 27 November 1940 ini
memiliki nama asli Lee Jun Fan. Bruce Lee lahir di San Francisco pada saat
orang tuanya sedang melakukan pertunjukkan keliling di Amerika Serikat. Pada
tahun 1941 orang tuanya kembali ke Hong Kong dan membawa serta Bruce Lee yang
masih berusia 3 bulan. Sedari kecil Bruce Lee dikenal sebagai anak yang aktif,
cenderung nakal, karena kegemarannya berkelahi, bukan hanya disekolah tetapi
juga dijalanan. Tawuran yang semakin lama semakin brutal, hingga suatu hari
kelompoknya mengalami kekalahan telak. Bruce Lee sangat terpukul. Dia pun
mencari guru beladiri untuk menambah kemampuannya dan berlatih dengan sepenuh
hati, bahkan selalu menambah porsi latihan setelah latihan bersama maupun
dirumah. Sayang, di jalur pendidikan formal, ia kurang berhasil. Perkelahian
demi perkelahian jalanan seolah jadi bagian hidupnya sehari-hari.Karena itu,
kedua orang tuanya kemudian mengirim Bruce Lee untuk melanjutkan SMA-nya di
Amerika Serikat dan tamat pada tahun 1960. Tahun 1961 ia melanjutkan kuliahnya
di Universitas of Washington lalu mengambil jurusan psikologi dan filsafat,
disana ia bertemu Linda Emery yang kemudian menjadi istrinya.
Ketertarikan membacanya begitu tinggi.
Ia mengoleksi ribuan buku dan hampir semua apa yang ia baca dan terasa
manfaatnya, ia serap dan praktikkan. Dari referensi yang dibaca, ia lantas
hanya memakan makanan pilihan agar mampu menghasilkan tenaga yang optimal.
Tubuh Bruce Lee juga berkembang sempurna dengan berbagai latihan yang didasari
dari bacaan yang dipelajarinya. Kebiasaan membaca Bruce Lee dimana saja dan
kapan saja, membuatnya memiliki pengetahuan makin luas.
Sebenarnya, bukan dari membaca saja ia
menyerap ilmu. Bruce Lee pun mampu menyerap “ilmu” dari alam. Ketika tengah
merenung dalam sebuah jung (perahu khas Hong Kong), ia mendapat inspirasi dari
air sebagai pegangan hidupnya. Air bisa mengikuti bentuk yang ditempati,
sehingga memudahkannya beradaptasi. “Aku ingin seperti gejolak air!”, katanya.
Air pun mendasarinya mengembangkan ilmu beladiri Jeet Kune Do.
Bruce Lee mendirikan sebuah perguruan
kungfu bernama Jun Fan bersama James Yimm Lee, seniornya yang juga ahli
beladiri. Berkat James inilah, ia berkenalan dengan Ed Parker yang nantinya
menjadi awal kiprah Bruce Lee didunia pertunjukkan Hollywood dan ia membintangi
The Green Hornet sepanjang 26 episode.
Bintangnya yang mulai bersinar
ternyata memancing perkelahian dengan seorang China perantauan yang menantang
Bruce Lee karena tahu Bruce Lee mengajarkan kungfu kepada orang asing
(non-China).Pertarungan pun berlangsung dan Bruce Lee menang! Namun ia tak puas
karena gagal mengakhiri pertarungan dengan lebih cepat. Ia pun melepaskan ilmu
beladiri tradisional dan mengembangkan sistem sendiri. Dari sinilah lahir Jeen
Kune Do, aliran beladiri ciptaan Bruce Lee.
Waktu terus berlalu dan karir Bruce
Lee terus meningkat. Filmnya pun menggoncang box office dan semakin melambungkan namanya. Film-film tersebut
yakni The Big Boss (1971), Fist of Fury (1972), Way of The Dragon (1972), Enter
The Dragon (1973) dan Game of Death. Film, Game of Death tidak berhasil
diselesaikan karena Bruce Lee meninggal secara mendadak pada 20 Juli 1973.
Hingga kini, kematian Bruce Lee masih menjadi misteri yang tak pernah
terungkap. Kematian yang terjadi ketika ia berada di puncak karir pada usia
emasnya, 32 tahun, membuatnya dikenang sebagai anak muda yang luar biasa. Ia
menjadi legenda yang tak tergantikan. Bruce Lee bukan dikenang sebagai bintang
film semata, tetapi ahli seni beladiri, filosofi, guru beladiri, dan penulis.
Kita mengenangnya tak hanya dari film-filmnya, tetapi dari kata-katanya yang
penuh makna.
INSPIRASI DARI KEHIDUPAN BRUCE
LEE
1.
Be Yourself (Jadilah Dirimu Sendiri)
Setiap orang
telah dikaruniai kelebihan dan keunikan yang tidak dimiliki orang lain. Kita
boleh meniru semangat, keberanian, sikap mental dan perjuangan seseorang.
Tetapi jangan sekali-kali berkeinginan menjadi orang itu. “Jangan ingin menjadi sosok yang kamu tiru.
Belajar kelebihannya. Tunjukkanlah dirimu. Berjuanglah sesuai dengan
potensimu,” kata Bruce Lee. Bruce Lee sendiri tidak dilahirkan dengan bakat dan
kekuatan yang luar biasa. Ia adalah seorang yang lemah yang pada masa kecilnya
suk sakit-sakitan. Tetapi Bruce Lee terus belajar tanpa kenal lelah sepanjang
hidupnya.
2.
Learning is Constant Process of
Discovery, a Process Without End (Belajar adalah proses penemuan secara terus-menerus,
sebuah proses tanpa akhir)
Bruce Lee adalah
tipe orang yang tak pernah berhenti belajar. Ia tak pernah menyia-nyiakan
waktunya. Koleksi bukunya lebih dari 2000 buku yang terdiri dari berbagai
disiplin ilmu, terutama buku-buku tentang fitness, psikolohgi, motivasi, dan
lain-lain. Menurut kesaksian kerabat dan keluarga dekatnya, Bruce Lee tak
pernah lepas dari buku-bukunya saat beliau dapat waktu luang. Dari proses
belajarnya di berbagai ilmu beladiri, terutama kungfu, ia menciptakan konsep
bela diri baru,yaitu Jeet Kune Do. Banyak orang-orang yang luar biasa sukses
dalam berbagai bidang yang merupakan pribadi-pribadi yang tak pernah henti
belajar.
3.
I’m Not Teaching You Anything. I just
Help You to Explore (Saya tidak mengajarkan Anda sesuatu pun. Saya hanya
membantu mengeksplorasi diri Anda)
Kita hidup di
dunia memang membutuhkan bantuan orag lain. Itu tak bisa ditolak. Kita lahir
tidak langsung bisa makan sendiri, tapi harus disusui dan kemudian disuapi.
Untuk bisa berjalan dan berlari, butuh belajar jatuh, bangkit dan belajar lagi.
Semua bantuan dari luar semata-mata menunjukkan cara metode sistem agar
mencapai hasil yang diharapkan. Sumber kesuksesan ada pada diri kita sendiri.
Kita sendirilah yang bertanggung jawab terhadap apa yang kita lakukan,
kerjakan, dan maksimalkan.
4.
Simplicity is The Key to Brilliance
(Kesederhanaan adalah Kunci Kecemerlangan)
Ini adalah
ungkapan Bruce Lee mengenai Jeet Kune Do. Jeet Kuno Do adalah seni beladiri,
bukan ilmu beladiri. Seni bisa mengekspresikan seni itu sendiri. Ia tidak
rumit. Ibaratnya, jika ada seseorang yang melempar sesuatu, reaksi kita refleks
dan spontan, menangkap atau menghindarinya. Karena itu makin sederhana kita
merespons, makin jeli dan efektif kemampuan kita membaca dan mengawasi situasi
lawan maupun lawan.
5.
Knowing is Not Enough, You Must Apply,
Willing is Not Enough, You Must Do ( Tahu Saja Tidak Cukup, Kau Harus
Mengaplikasikannya, Ingin Saja Tidak Cukup, Kau Harus Melakukannya)
Dalam tatanan ilmu pengetahuan ada istilah practical intelligence. Istilah ini
merujuk pada pengalaman seseorang yang berasal dari akumulasi keterampilan dan
pengetahuan, serta kemampuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut dalam
memecahkan masalah sehari-hari. Karena itu, jika kita mempunyai cita-cita tanpa
mencoba dan mengimplementasikannya dalam kehidupan, kita hanya akan menabung
keinginanyang tak akan berkembang menjadi kenyataan. Mari kita perbanyak do dan action.
6.
Be Happy, But Never Satisfied
(Berbahagialah, Namun Jangan Pernah Berpuas Diri)
Ketika meraih
prestasi tertentu, wajar bila kita bahagia dan merayakannya. Namun jangan cepat
berpuas diri karena perasaan puas cenderung mendorong kita pada kondisi yang
melemahkan. Sebab saat kita merasa kehidupan sudah mencapai puncakya dan tak
ada tantangan baru yang harus diperjuangkan, ibarat seorang pendaki gunung yang
tak punya lagi gunung yang didaki. Sehingga saat tiba di puncak gunung,
satu-satunya langkah yang nisa ditempuh hanyalah ayunankaki yang menuju jalan
menurun. Sukses hari ini, belum tentu esok hari.
7.
Empty Your Cup So That It May Be Filled
(Kosongkan Cangkirmu Agar Bisa Diisi)
Seseorang tak
mungkin bisa menyerap pengetahuan baru selama ia merasa dirinya sudah tahu dan
lebih pintar. Ibarat sebuah gelas, gelas penuh tak akan bisa diisi lagi karena
akan selalu menumpahkan tambahan air yang baru. Kosongkan gelasnya, baru kita
bisa menambahkan air baru yang menyegarkan, jauhkan diri dari kesombongan
karena merasa sudah tahu segalanya. Beri ruang untuk belajar menerima hal-hal
baru.
8.
Efficiency, Directness, Simplicity
(Efisien, Langsung, Sederhana)
Prinsip ajaran Jeet Kune Do adalah
efisien, langsung dan simple. Karena serangan harus tepat sasaran dalam waktu
yang sesingkat mungkin.dengan kekuatan penuh. Tepat sasaran karena harus
mengenai titik mematikan yang dituju. Simpel karena dilakukan dengan cara yang
apa adanya, spontan dan sederhana. Konsep ini tak hanya bisa diterapkan dalam
berbagai sisi kehidupan. Dalam bisnis yang makin kompetitif, siapa yang paling
efisien, tepat sasaran, dan sederhana adalah yang akan memenangkan persaingan.
9.
If I Tell You I’m Good, Probably You’d
Say I’m Boasting. But If I Tell You I’m No Good, You Know I’m Lying (Jika Saya
Katakan Saya Hebat, Anda Mungkin Menyebut Saya Pembual. Tetapi Jika Saya
Mengatakan Saya Jelek, Anda Tahu Saya Bohong)
Ungkapan Bruce Lee
itu menunjukkan betapa ia begitu percaya diri, jujur dan apa adanya. Makna dari
apa yang ia kemukakan itu berdasarkan pada prestasi
yang telah ia raih. Banyak orang yang mengaguminya dan menganggap Bruce Lee
begitu sempurna. Tetapi semua itu merupakan hasil dari suatu proses. Bukan
kesombongan yang ingin ia kemukakan tetapi kejujuran dan rasa penuh percaya
diri. Kejujuran yang menunjukkan aktualisasi dirinya yang ia raih dari hasil
kerja keras dan pantang putus asa.
10. Our
Grand Business is Not to See What Lies Dimly at Distance, but to Do What Lies
Clearly at Hand (Tugas Besar Kita Bukanlah Melihat Sesuatu yang Berkilau Di
Kejauhan, tetapi Melakukan Sesuatu Terhadap Apa yang Ada di Tangan)
Sering kali kita terpukau pada apa yang
berkilau di kejauhan, seolah dengan meraihnya maka hidup kita akan berubah
menjadi lebih baik. Ibarat pepatah, rumput tetangga tampak lebih hijau
disbanding rumput di taman sendiri, ternyata keindahan itu hanya fatamorgana,
tak bertahan lama. Kita bisa meraih sukses yang serupa. Justru sikap yang
membabi buta itu membuat kita melupakan potensi diri yang sebenarnya. Sebelum
kita melangkah lebih jauh, mari kita coba gali dan kembangkan potensi yang ada
pada diri kita.
11. Mistakes
Are Always Forgivable If One Has The Courage To Admit Them (Kesalahan Selalu
Dimaafkan Jika Seseorang Punya Keberanian Untuk Mengakuinya)
Berbuat
kesalahan adalah manusiawi, entah kesalahan besar atau kecil, selama bukan sengaja dilakukan walaupun tahu itu
salah. Sebagai bukti,banyak orang yang gagal dalam satu tahapan atau hidup,
mampu bangkit dengan kemajuan berlipat-berlipat pada tahapan berikutnya. Namun
banyak pula yang makin tenggelam hanya karena kesalahan kecil saja. Karena
hidup selalu mengajarkan dari kesulitan belajar kemudahan, dari kesalahan
belajar kebenaran, dari kegagalan belajar kesuksesan.
12. I
Create Opportunities (Saya Menciptakan Kesempatan)
“Sejelek apapun keadaan, pergilah ke
neraka. Semua tergantung saya sendiri yang harus menciptakan kesempatan” kata
Bruce Lee. Sejatinya, kesempatan hanya dimiliki oleh orang yang sempurna,
sukses hanya akan dimiliki oleh segelintir orang. Kita harus menyadari bahwa
setiap orang pasti terlahir dengan berbagai potensi. Karena sesungguhnya Tuhan
selalu menciptakan sesuatu yang pasti mempunyai manfaat nyata bagi siapapun
yang menyadari dan mau berjuang mewujudkannya.
13. If You
Don’t Want to Slip Up Tomorrow, Speak The Truth Today (Jika Esok Hari Kamu Tak
Mau Tergelincir, Bicaralah Kebenaran hari Ini)
Menjunjung
tinggi kejujuran adalah semangat yang selalu Bruce Lee tekankan pada siapapun
yang ia jumpai. Sejak kecil ia selalu terdorong untuk bersungguh-sungguh dan
jujur terhadap dirinya, yakni jujur tentang kelemahan dan kekuatan dirinya.
Dengan itulah ia bisa mengetahui dimana kekurangan dan kelebihannya.
Kekurangannya ia atasi dengan berlatih untuk mengubahnya menjadi kekuatan diri,
sedangkan kelebihannya terus ia perbaiki agar tetap menjadi kuat dan semakin
kuat.
14. Never
Take Your Eyes Off Your Opponent, Even When You’re Bowing (Jangan Pernah
Memalingkan Matamu Dari Lawan, Bahkan Saat Kamu Dalam Posisi Menunduk)
Saat
bertarung, lawan adalah fokus. Sekali kita lengah, ia akan mengalahkan kita
dengan kekuatan yang mungkin tak pernah kita perkirakan. Karena itu jangan
pernah memalingkan mata dari lawan, bahkan saat kita dalam posisi menunduk.
Salah satu cara agar kita bisa efektif mengawasi lawan dan meraih kemenangan
adalah dengan selalu upgrade pengetahuan dan keterampilan. Sehingga, apapun
tantangan yang kita hadapi, kita bisa selalu bersiap diri.
15. Be
Practical Dreamer Backed By Action (Jadilah Pemimpi Yang Dilandasi Oleh
Tindakan Nyata)
Sukses
dimulai dari mimpi. Orang sukses adalah orang yang berhasil mengubah impiannya
menjadi kenyataan. Di dunia ada dua jenis pemimpi. Satu adalah pemimpi yang
berhenti sampai pada tahap memimpikan sesuatu tanpa berani bertindak nyata
sehingga ia berujung pada khayalan semata. Yang kedua adalah pemimpi yang meski
mimpinya kerap dilecehkan orang karena dianggap tak mungkin, ia terus berusaha
mencari cara untuk mewujudkannya. Action
(tindakan) adalah kunci suksesnya.
16. A
Goal is Not Always Meant to Be Reached, It Often Serves Simply as Something to
Aim at (Target Tak Selalu Bisa Dicapai, Tetapi Itu adalah Hal Sederhana Yang
Penting untuk Mengarahkan Pada Titik Sasaran Menuju Kesuksesan)
Dalam
hidup ini kesuksesan tak selalu datang dari apa yang kita cita-citakan.
Seringkali dari berbagai sejarah hidup orang yang menemukan kesuksesannya
justru menemukan jalan hidup dari sesuatu yang tampak kebetulan seolah-olah itu
tak direncanakan dan ditemukan begitu saja. Kesempatan dan kemampuan akan
muncul kapanpun kita siap.
17. Don’t
Fear Failure (Jangan Takut Gagal)
Orang-orang
sukses adalah orang-orang yang berani mencoba sesuatu dan terus bertindak untuk
mewujudkan impiannya. Para penemu (innovator) adalah orang yang mau berjuang
mengalahkankemustahilan menjadi sesuatu yang nyata melalui kerja kerasnya.
Mereka bukan tak pernah gagal tetapi tak pernah berhenti mencoba. Mereka bahkan
sering gagal. Namun dengan kegagalan itu mereka berhasil mengubah kesalahan dan
memperbaikinya.
18. It’s
Easy to Teach One to Be Skillfull But It’s Difficult to Teach Him His Own
Attitude (Lebih Mudah Mengajari Seseorang Menjadi Terlatih Tetapi Sulit
Mengajarkan Untuk Mengubah Perilakunya)
Karakter
merupakan kualitas moral atau mental seseorang yang menunjukkan identitasnya.
Ia dibentuk oleh faktor lingkungan, kebiasaan dan kedisiplinan diri. Dengan
demikian karakter bukan semata produk sekolahan atau suatu perguruan. Karakter
adlah produk akumulasi keluarga, sekolah dan lingkungan di mana ia tinggal
serta dari kebiasaan yang didisiplinkan yang dibangun oleh manusia sendiri.
19. Be
Water! (Jadilah Laksana Air!)
Menjadi seperti air berarti fleksibel. Di dalamnya
tersimpan kelembutan, kekuatan, kehidupan sekaligus kebijaksanaan. Air adalah
zat yang adaptif di mana saja tetapi juga kuat. Tak tertangkap oleh genggaman
tangan tapi bisa dirasakan kehadirannya. Tetapi air bisa keras, kuat dan tegas.
Air juga bisa melahirkan bencana yang tak tertaklukan. Mari jadikan diri kita
laksana air. Bersifat rendah hati seperti sifat air yang selalu mengalir ke
tempat yang rendah. Fleksibel dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan, tegas
dan kuat mengahadapi tantangan, serta selalu mampu membaw akebaikan bagi
dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan. Selama kita bisa menyelami sifat
air, air bisa menjadi sahabat yang tiada duanya.
20. I
Fear Not The Man Who Has Practiced 10.000 Kicks, But I Fear The Man Who Had
Practiced One Kick 10.000 Times (Saya Tidak Takut Seseorang Yang Telah Berlatih
10.000 Jenis Tendangan Dalam Latihan, Tetapi Saya Takut Seseorang Yang Telah Melatih
Satu Macam Tendangan Sebanyak 10.000 Kali)
Jangan
melakukan berbagai pekerjaan pada saat yang bersamaan dan mengharapkan hasil
yang maksimal. Hasilnya pasti tidak akan maksimal bahkan menjadikan sesuatu
yang tidak terkendali dan menghasilkan rasa frustrasi. Maka jauh lebih penting
melakukan satu macam pekerjaan yang kita punyai dan sukai. Fokuskan tenaga dan
pikiran di situ, cari berbagai cara dan strategi untuk mengembangkannya dan
konsisten.
21. To
Spend Time Is To Pass It In A Specified Manner, To Waste Time Is To Expend It
Thoughtlessly Or Carelessly (Menggunakan Waktu Yang Tepat Adalah
Memanfaatkannya Sesuai Dengan Apa Yang Telah Ditentukan Sebelumnya,
Menghamburkan Adalah Menyia-Nyiakannya Tanpa Rencana Dan Sembarangan)
Perbedaan cara memanfaatkan waktu ini menghasilkan
orang dengan nasib yang bertolak belakang. Di satu pihak ialah kelompok yang
sukses karena bisa mengelola waktu dengan baik sehingga mereka bisa meraih
banyak hal yang diharapkan. Sebaliknya di sisi lain adalah mereka yang berkeluh
kesah karena waktu terlalu cepat atau terlalu lambat berlalu tanpa mampu
mengantarkan ditrinya pada kondisi dan posisi yang lebih baik. Kunci sukses
memaksimalkan waktu ialah mengelolanya dengan baik.
22. To Know
Oneself Is To Study Oneself In Action With Another Person (Memahami Seseorang
Bisa Dilakukan Dengan Mempelajari Orang Tersebut Saat Bersikap Terhadap Orang
Lain)
Sifat seseorang tak mudah diketahui
hanya dengan cara melihat postur tubuh, raut muka, maupun bentuk fisik lainnya.
Namun akan lebih mudah mengenali karakter seseorang dengan cara mengamati
sikapnya kala ia bergaul dan memperlakukan orang lain. Karena itu, cara terbaik
mempelajari sifat dan karakternya adalah dengan mendengar masukan dari
teman-teman atau orang-orang yang pernah berhubungan dengannya. Inilah cerminan
kita dalam bergaul, karena sukses ditentukan oleh orang-orang disekitar kita.
Mari kita pilih lingkungan pergaulan yang baik agar kita bisa membawa dan
mendapatkan kehangatan dan kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain.
23. A Quick Temper
Will Make A Fool Of You Soon Enough (Cepat Marah Akan Membuat Kebodohan Anda
Cepat Terlihat)
Marah adalah bagian dari ungkapan
perasaan manusia yang mendatangkan energi negatif dan hanya akan menggiring
seseorang hingga kehabisan akal untuk mengatasi keadaan buruk yang sedang
dihadapinya, karena itulah seorang pemarah seringkali tampak bodoh dan tak bisa
menyelesaikan masalah yang terlihat sepele. Marahlah yang terkendali sehingga kita
mampu mengendalikan nalar agar tidak kehilangan akal sehat dan bisa memetik
manfaat. Orang bijak adalah seorang penyabar yang bisa mengendalikan amarahnya
dan tak akan kehilangan akal sehatnya sehingga lebih mudah melakukan intropeksi
diri demi kemajuan hidupnya.
24. Use Only That
Which Works, And Take It From Any Place You Can Find It (Gunakan Hanya Apa Yang
Berguna, Dan Ambillah Dari Mana Saja Yang Bisa Anda Temukan)
Dalam ilmu beladiri, yang diperhatikan adalah kemampuan
kemampuan diri sendiri untuk menyerang saat perlu menyerang atau bertahan saat
perlu bertahan. Jika diserang, pukul saja, tak perlu memikirkan gerakan yang
rumit. Karena itu, spontanitas dan fleksibilitas menjadi unsur yang dominan.
Filosofi ini bisa juga diterapkan dalam sisi kehidupan lainnya. Kita dituntut
fleksibel, efektif, dan efisien dalam hidup. Gunakan hanya apa yang berguna,
dan ambillah dari mana saja yang bisa kita temukan sebagai bekal kehidupan.
25. If You Spend Too
Much Time Thinking About A Thing, You’ll Never Get It Done (Jika Kamu Terlalu
Banyak Memikirkan Sesuatu, Kamu Tidak Akan Pernah Mendapatkannya)
Kesempatan seringkali datang begitu
cepat dan mungkin tidak terulang lagi. Tetapi, jika sibuk berpikir dan terlalu
lama mempertimbangkannya, justru kita akan kehilangan kesempatan tersebut.Agar
siap saat kesempatan datang, kita harus selalu belajar dan mengasah diri.
Karena itu, bila sudah yakin, segera bertindak. Mari menjadi pemberani. Berani
berpikir sekaligus berani bertindak segera! Agar kesempatan yang datang bisa
kita manfaatkan untuk mencapai sukses yang sebenarnya.
26. Never Waste
Energy On Worries Or Negative Thoughts (Jangan Habiskan Energi Untuk
Kekhawatiran Atau Pikiran-Pikiran Negatif)
Jika kita membiarkan energi negatif
menguasai, maka hal negatif pula yang akan terjadi. Untuk membiasakan berpikir
dan bertindak positif, kita harus memahami bahwa orang yang sukses bukanlah
orang yang sempurna, tetapi orang sukses adalah orang yang selalu berusaha
memperbaiki kelemahan-kelemahannya dan terus mengembangkan
kelebihan-kelebihannya. Orang sukses juga bukanlah orang yang tak pernah gagal,
tetapi orang sukses adalah orang yang menyikapi kegagalannya dengan semangat
untuk terus memperbaiki.
27. Make At Least
One Definite Move Daily Toward Your Goal (Setidaknya Buat Satu Langkah Nyata
Setiap Hari Menuju Target Anda)
Banyak orang yang gagal meraih
cita-citanya karena kurang persiapan dan tak berhasil mengalahkan tantangan
yang menghadang. Tetapi ada juga yang gagal karena selalu menunda-nunda
kesempatan. Karena itu, agar impian tak hanya menjadi sekadar khayalan, harus
dimulai dengan perencanaan dan kemudian jangan lupa, disusul dengan tindakan
nyata mengejarnya, meskipun dimulai dengan langkah kecil.
28. Be Like A
Mirror (Jadilah Seperti Cermin)
Melalui cermin, kita bisa melihat
bagaimana diri kita, dimana kekurangan kita dan dimana kelebihan kita. Cermin
adalah wujud kejujuran. Dalam diamnya, ia bisa menunjukkan jati diri
orang-orang yang dihadapannya seperti apa adanya. Diamnya tidaklah statis, diamnya
memberi manfaat dengan kejujuran yang ditampakkannya. Bercermin juga bisa
diartikan sebagai sarana mengevaluasi diri. Mari jadikan saat “bercermin” untuk
melihat ke dalam diri, apa saja yangbisa kita maksimalkan, apa saja yang masih
bisa ditingkatkan, sehingga kita selalu punya bekal agar jadi pemenang
kehidupan.
29. You Must
Accept The Fact That There Is No Help But Self-Help (Kamu Harus Menerima
Kenyataan Bahwa Tidak Ada Pertolongan, Kecuali Menolong Diri Sendiri)
Dalam perjalanan hidup setiap orang, pasti ada peran orang
lain yang membantu. Meskipun begitu, terlalu mengandalkan bahwa pertolongan
orang lain akan selalu datang, adalah bentuk kemiskinan mental. Kita tidak akan
pernah berubah menjadi lebih baik, impian bisa menjadi nyata, mengubah nasib
buruk menjadi baik, menjadikan hidup selalu berkecukupan, tanpa kita sendiri
yang melakukannya. Tanpa kita berbuat, berjuang, bekerja dan berusaha
mati-matian, sukses yang harusnya jadi hak kita, hanya akan menjadi impian
semata.
30. Defeat Is Not
Defeat Unless Accepted As A Reality-In Your Own Mind (Kekalahan Bukanlah
Kekalahan, Kecuali Diterima Sebagai Kenyataan Di Dalam Pikiran Anda Sendiri)
Seseorang dengan jiwa pemenang
mengakui kekalahan bukan sebagai kegagalan. Namun, ia menjadikan kekalahan itu
sebagai pembelajaran. Maka, ketika kekalahan kita alami, jangan biarkan pikiran
kita menjadikan itu sebagai kegagalan yang harus terus disesali. Bangkitkan
rasa percaya diri kita dan anggaplah kegagalan itu sebagai tahap belajar menuju
sukses yang kita ingini. Cepat bangun dan mulai berusaha lagi, karena sukses
menanti hanya bagi mereka yang berjuang sepenuh hati.
31. A Good Fight
Should Be Like A Small Play, But Played Seriously (Perkelahian Yang Bagus
Seperti Sebuah Permainan, Tetapi Dimainkan Dengan Serius)
Setinggi apapun ilmu beladiri kita,
namun jika menjalani perkelahian dalam kondisi tegang, maka ilmu dan
keterampilan kurang bisa berkembang. Dengan memaknai kehidupan melalui sikap
“santai namun waspada”, selalu penuh senyum dan canda, namun tetap fokus pada
tujuan. Kita akan jadi pribadi-pribadi yang mampu memenangkan banyak
“pertarungan”. Untuk itu kita perlu mengenal diri dan juga “lawan” kehidupan,
sehingga bisa selalu siap untuk menaklukkan lawan dan menjadi sang pemenang.
32. The Change Is
From Inner To Outer. We Start By Dissolving Our Attitude Not By Altering Outer
Conditions (Berubah Dimulai Dari Dalam Ke Luar, Kita Memulainya Dengan
Memperbaiki Sikap Kita, Bukan Dengan Mengubah Kondisi Di Luar Kita)
Tekad kita untuk mengubah sikap
seringkali dimulai dengan mengganti penampilan kita. Namun seringkali,
perubahan yang dimulai dari luar hanya mengganti penampilannya saja, sedangkan
polapokir dan sikap kita seperti dulu. Mengubah sikap miskin mental dimulai
dengan kesadaran bahwa sikap itu memang harus diubah. Namun, membangun sikap
kaya mental juga perlu proses. Sikap dan perilaku yang baik seringkali harus
dipaksa dan dulang terus-menerus sampai kemudian jadi kebiasaan. Ketika sudah
menjadi kebiasaan, sikap kaya mental itu akan menyatu dengan diri kita dan
kemudian menjadi karakter kita.
33. Action is High
Road To Self-Confidence And Esteem (Tindakan Adalah Jalan TOL Menuju
Kepercayaan Dan Harga Diri)
Rasa percaya diri terbangun karena kita merasa yakin
terhadap kemampuan dan kelebihan diri sendiri. Dan, kemampuan itu ada karena
tindakan yang terus-menerus dilakukan. Tanpa memulai tindakan, sebuah cita-cita
besar tidak mungkin terwujud. Hanya dengan tindakan dan berlatih terus-menerus,
seseorang bisa meningkatkan kemampuannya. Makin banyak action-nya, makin tinggi kemampuannya. Dari sanalah kepercayaan
diri tumbuh. Mari, pupuk kepercayaan diri dengan tindakan dan perbuatan nyata.
34. There Are No
Limits (Tidak Pernah Ada Batasan)
Kita pasti punya target untuk dicapai.
Namun, begitu target itu telah dicapai, tak perlu menganggap itu sebagai
pencapaian tertinggi yang telah kita raih. Nikmati sejenak dan syukuri. Segera
buat target baru yang lebih tinggi. Sebab, dengan terus mendaki lagi kita bisa
meraih puncak kehidupan yang lebih tinggi lagi. Karena itu jangan biarkan
pikiran membatasi diri dan sukses yang lebih besar akan bisa kita raih.
35. Those Who Are
Unware They Are Walking In Darkness Will Never Seek The Light (Merekan Yang Tak
Menyadari Kalau Sedang Berjalan Di Kegelapan, Tak Akan Berusaha Mencari Cahaya)
Zona nyaman kerap kali “memerangkap” kita. Sehingga, saat
“kegelapan” datang, kita akan didera kepanikan dan keputusasaan. Sesungguhnya
dengan mengenal sisi “kegelapan”, proses pematangan dan kedewasaan telah
terjadi. Dan itu semua hanya bertujuan satu, yakni menjadikan kita sebagai
pribadi yang tangguh dan teruji.
36. When You Get
Into Fight, Everybody Reacts Differently (Ketika Terlibat Pertarungan, Setiap
Orang Mempunyai Reaksi Yang Berbeda-Beda)
Tak ada cara yang sama untuk
mengalahkan setiap lawan. Setiap lawan mempunyai reaksi yang berbeda ketika
menghadapi situasi yang sama. Satu-satunya cara agar mampu bertahan dan
memenangkan setiap pertarungan adalah kita harus selalu siap dengan segala
kemungkinan, baik menghadapi datangnya serangan maupun kapan waktu
menyerangnya.Tentu, untuk itu kita harus berlatih dengan sungguh-sungguh. Kita
harus mampu mengenali potensi dan kekuatan kita, lalu memaksimalkannya.
37. A Wise Man Can
Learn More From A Foolish Question Than A Fool Can Learn From A Wise Answer
(Orang Bijak Bisa Belajar Banyak Dari Pertanyaan Konyol, Dibanding Orang Bodoh
Yang Mampu Belajar Dari Jawaban Bijak)
Pertanyaan konyol tak selalu tak punya
arti. Jika diterima oleh mereka yang berpikiran bijak dan berpandangan luas,
pertanyaan itu bisa digali dan dikembangkan. Banyak penemuan hebat berawal dari
pertanyaan konyol sebagaimana dahulu orang tak bisa terbang. Simpan baik-baik
ide anda(walaupun tampak konyol pada awalnya), pikirkan dan coba lakukan! Yang
memungkinkan membawa perjuangan kita pada puncak sukses yang membanggakan.
38. Knowledge Will
Give You Power, But Character, Respect (Ilmu Akan Memberimu Kekuatan, Sedangkan
Karakter Akan Memberimu Rasa Hormat)
Orang bertumbuh karena ilmu. Orang
menjadi pintar karena ilmu. Orang naik pangkat pun karena ilmu. Orang menjadi
kaya juga karena ilmu. Namun, belum tentu, seseorang yang berilmu tinggi akan
selalu mendapat rasa hormat dari masyarakat. Rasa hormat itu didapat dari
karakter yang baik. Karena itu orang biasa, tidak memiliki kedudukan, tidak
kaya, tetapi bisa meraih rasa hormat. Tentu lebih baik jika kita kaya ilmu dan
berkarakter baik.
39. The “Moment”
Has No Yesterday Or Tomorrow, It Is Not The Result Of Thought And Therefore Has
No Time (Momen Itu Bukan Milik Hari Kemarin Atau Hari Esok. Ia Juga Bukan Hasil
Dari Apa Yang Dipikirkan. Karena itu, Ia Tak Terikat Oleh Waktu)
Momen atau kesempatan tak pernah
datang berulang. Jika suatu kali datang lagi, itu bukan kesempatan lama datang
kembali, melainkan kesempatan baru yang memiliki kesamaan. Maka, agar
kesempatan tak terbuang percuma, kita harus menyiapkan diri sebaik mungkin.
Kesempatan berhubungan dengan kemampuan diri kita masing-masing dalam
menerjemahkannya. Belajar dan berlatih mengasah kemampuan diri adalah cara
terbaik untuk bersiap diri meraih segala kesempatan.
40. Do Not Pray
For An Easy Life, Pray For The Strength To Endure A Difficult One ( Jangan
Berdoa Meminta Agar Hidup Dimudahkan, Berdoalah Agar Diberi Kekuatan Mengatasi
Kesulitan)
Hidup adalah tantangan. Hidup adalah
perjuangan. Makin banyak tantangan yang bisa diatasi, makin banyak tangga
kehidupan yang bisa dilewati. Makin sulit tantangan, makin tinggi derajat hidup
yang bisa didapatkan. Karena itu, jangan berharap hidup ini mudah karena akan
membuat kita lemah. Kita akan kurang terlatih mengatasi berbagai masalah.
Biarkanlah hidup ini sulit, tetapi kita bisa dengan gagah berani mengatasinya
sehingga terukir kisah sukses yang bermakna bagi kita dan sesama.
PENUTUP
Di balik kisah hidupnya, ia tak
sekedar “tercipta” dan lantas dengan bakatnya, langsung melegenda. Ia berjuang
tanpa kenal lelah, penuh peluh dan keringat serta daya dan upaya yang
habis-habisan. Bruce Lee adalah pejuang yang pantang menyerah, seorang ambisius
yang bukan sekadar berteori, seorang inovator yang memiliki kecerdasan luar
biasa, seorang yang konsisten antara tindakan dan perbuatanny, hingga seorang
pria yang romantis dengan pasangannya. Meski butuh waktu cukup lama untuk
dikenal Hollywood, obsesinya menjadi bintang film kungfu termahal didunia
benar-benar menjadi nyata.
Tentu, sebagai manusia biasa, Bruce Lee juga punya kelemahan. Ia
pun takkan lepas dari kesalahan. Begitun pun kita semua. Sebagai manusia, pasti
tak lepas dari berbagai kondisi yang melemahkan, baik itu akibat kesalahan yang
kita perbuat, ataupun keadaan yang tak bisa kita hindari. Dan yang utama, semua
itu mengingatkan kita, bahwa ada kuasa di atas segalanya. Sehingga, dengan
mengingat hal tersebut, kita akan selalu rendah hati saat berada diatas dan
tetap semangan saat berada di bawah.
Penulis
Andrie Wongso
0 komentar:
Posting Komentar